Mamasa, 8enam.com.-Di dampingi Sekertaris Desa (Sekdes) Mesakada, Arruanlele. Muane Masokan (Putra Terbaik) Mamasa, yang dinobatkan Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa Tahun 2016 mewujudkan aksi nyata dengan mengunjungi penderita Hidrosefalus (Penumpukan Cairan Dalam Otak), Seprianto (17) yang dirawat seadanya disebuah gubuk tua tepatnya di Dusun Lekkong, Desa Mesakada, Kecamatan Tandukkalua, Kabupaten Mamasa.
Menempuh perjalanan ke Dusun Lekkong yang berjarak sekitar 3 kilo meter dari jalan poros Polewali-Mamasa tempat dimana Seprianto (17) penderita Hidrosefalus tinngal bersama kedua orang tuanya, Piter dan Lepina. Dan dari informasi, keluarga ini merupakan penduduk pindahan dari Kabupaten Mamuju dan kini telah menetap di wilayah desa tersebut.
Selang waktu 15 menit, Depparinggi sampai pada tujuan dan di sambut oleh keluarga Seprianto diatas gubuk tua miliknya yang mulai lapuk. Silau cahaya matahari yang menerobos atap rumah orang tua Seprianto mengundang keprihatinan.
Pekerjaan kedua orang tua Seprianto hanya sebagai petani dan buruh tani membuat anaknya yang sakit sesekali harus ditinggalkan demi mencari nafkah. Hal itu telah menjadi kebiasaan dan diatas tikar tua, Seprianto terpaksa terbaring hingga sore hari dengan makanan yang telah disediakan oleh orang tuanya.
Dari keterangan ibu Seprianto Lepina, anaknya terpaksa dirawat seadanya lantaran tidak memiliki biaya. “Dokter pernah menyarankan untuk dioperasi namun hal itu sangat mengancam nyawa Seprianto ditambah lagi, kami mau ambil biaya dimana,”ujar Lepina, Selasa kemarin.
Dia juga menerangkan, Usia Seprianto sudah 17 Tahun, karena penyakit yang dideritanya sejak berumur 4 bulan, membuat pertumbuhan tubuhnya terhambat.
Sementara Depparinggi menjelaskan, bantuan dari semua pihak terhadap saudara Seprianto sangat dibutuhkan agar beban keluarga dapat diringankan .
“Saya berharap Pemerintah Daerah (Pemda) memberikan perhatian sekaligus memfasilitasi pengobatan terhadap Seprianto,”ujarnya. (Pan)