Pasangkayu, 8enam.com.-Untuk mewujudkan Pemilu adil dan berintegritas, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pasangkayu menggelar kegiatan forum warga “Pencanangan desa anti politik uang dan politisasi sara”.
Kegiatan tersebut digelar di Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Selasa (5/2/2019), dihadiri oleh Ketua Bawaslu Sulbar, Sulfan Sulo bersama Anggota Bawaslu Sulbar Usman Sanjaya, Jajaran Bawaslu Pasangkayu, Camat, Kepala Desa serta tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Tikke Raya.
Ketua Bawaslu Sulbar, Sulfan Sulo mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk solidaritas dalam menolak politik uang dan politisasi SARA sebagai bentuk dalam mewujudkan Pemilu yang adil dan berintegritas.
“Seperti kita ketahui bersama politik uang dan isu SARA ini merupakan momok yang dapat mencederai demokrasi kita, sebagai masyarakat yang bermartabat tentu hal tersebut harus kita lawan agar tidak terjadi di daerah kita,” kata Sulfan.
Senada dengan hal itu, Anggota Bawaslu Sulbar, Usman Sanjaya menuturkan, Kepala Desa, Perangkat Desa serta Aparatur Sipil Negara (ASN) mesti selalu berhati-hati khususnya dalam masa kampanye ini, karena dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 secara tegas diatur pejabat tersebut harus bersikap netral.
“Di daerah lain sudah banyak kasus yang diproses Bawaslu termasuk juga di Pasangkayu, karena terbukti mendukung salah satu calon peserta Pemilu, olehnya itu kami berharap kepada masyarakat khususnya di Kecamatan Tikke Raya ini agar menjadi pelopor dalam menyukseskan Pemilu 2019 mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Pasangkayu, Ardi Trisandi menjelaskan kegiatan Forum Warga ini merupakan komitmen bersama masyarakat dan Bawaslu untuk menjaga nilai integritas Pemilu khususnya di Kabupaten Pasangkayu.
“Tentunya pelaksanaan Pemilu 2019 pada 17 April mendatang yang aman dan damai menjadi indikator bersama kita, semoga kita bisa menjaga komitmen tolak politik uang dan politisasi SARA ini hingga selesainya seluruh tahapan Pemilu 2019,” harapnya.(Hms Bawaslu Sulbar)