Mateng, 8enam.com.-Setelah Desa Kambunong Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) di resmikan menjadi pencanangan Kampung KB tahun 2016 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mateng kembali melaunching pencanangan kampung KB di Desa Lamba-Lamba Kecamatan Pangale, Rabu (17/5/2017).
Dalam sambutannya, Plt Kadis Pengendalian Penduduk dan KB, Setyo Bero mengatakan, kreteria yang menjadi skala prioritas untuk di lakukan launching kampung KB adalah, desa yang di pilih adalah desa yang di bawah rata-rata di kecamatan tersebut, di dalamnya ada keluarga pra sejahtera, daerah pesisir pantai, daerah yang padat penduduknya. Kalau di perkotaan adalah daerah di kawasan industry, daerah kumuh, darah padat penduduk kemudian daerah perbatasan.
“Kenapa di Desa Lamba-Lamba di pusatkan launching kampung KB adalah dari segi infrastruktur, sesuai laporan dari kepala desa bahwa rumah layau huni masih rendah sekali, cakupan Metode Kontrasepsi JanGka Panjang (MKJP) yang ada di Desa Lamba-lamaba inihari ini baru mencapai 4,9. Itulah yang menjadi focus perhatian kita, kenapa launching kampung KB ini di pusatkan di Desa Lamba-Lamba,” papar Setyo Bero.
Sementara Sekertaris Perwakilan BKKBN Sulbar, Hj. Hunaidah G mengatakan bahwa tujuan terbentuknya Kampung KB adalah, untuk meningkatnya peran pemerintah juga lembaga non pemerintah dan swasta untuk menyelenggarakan program KKBPK, meningkatnya kesadaran masyarakat tentang keluarga berencana dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi, meningkatnya peserta aktif modern (menggunakan salah satu alat kontrasepsi seperti pil, Stk, meningkatnya ketahanan keluarga melalui program Tri Bina (BKB, BKR dan BKL) dan PIK R/M, meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui kelompok UPPKS, menurunkan angka kekerasan dalam rumah tangga dan meningkatkan pendidikan penduduk pada usia sekolah.
Selain itu lanjutnya, kanpung KB juga diarahkan dalam upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam merencanakan bagaimana kehidupan keluarga sejahtera dengan menanamkan nilai-nilai 8 fungsi keluarga yaitu, fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi dan lingkungan hidup. Merencanakan kemandirian ekonomi keluarga, merencanakan keluarga yang berpendidikan dan merencanakan keluarga yang sehat.
Setelah di canangkannya kampung KB ini tambahnya, tidak berhenti sampai disini, namun di harapkan untuk senantiasa memantau perkembangannya sehingga dapat di evaluasi apa saja yang menjadi hambatan-hambatan untuk di berikan solusi pada masa yang akan datang.
“Untuk tahun 2017 ini, di Kecamatan Pangale yang pertama, insya allah besok menyusul Kecamatan Topoyo. Dan tentunya semua kecamatan yang ada Di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) di tahun 2017 ini sudah punya kampung KB,” ujar Hj. Hunaidah
Menanggapi hal tersebut, Asisten III Setda Kabupaten Mateng mengatakan, untyk tahun 2017 launcing kampung KB pertama kalinya di Desa Lamba-Lamba Kecamatan Pangale. Ini merupakan suatu kepercayaan dan penghargaan kepada Camat Pangale dan Kepala Desa Lamba-Lamba.
Dia katakan, kampung KB ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Pengendalian Penduduk dan KB saja, tapi kampung KB ini merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan OPD yang terkait. Sehingga di perlukan kerjasama semua steak holder dalam mengsukseskan program nasional ini.
“Karena program ini bukan hanya tanggung jawab dinas Pengendalian Penduduk dan KB saja, banyak OPD yang bisa berintegrasi dalam program ini. Misalnya, Dinas Kesehatan, Pendidikan, Sosial termasuk Depag. Dan saya berharap bukan hanya pencanangan saja, tapi bisa teraplikasi kepada masyarakat,” pungkasnya. (Ra)