Minggu , April 20 2025
Home / Daerah / Kebhinekaan Dan Keinekaan Terancam, Presiden Ajak Seluruh Masyarakat Untuk Menjaga Pancasila

Kebhinekaan Dan Keinekaan Terancam, Presiden Ajak Seluruh Masyarakat Untuk Menjaga Pancasila

Mateng, 8enam.com.-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan. Kebhinekaan sedang di uji. Pernyataan itu disampaikan dalam pidato serentak saat upacara Hari Lahir Pancasila yang di bacakan oleh Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Mateng di halaman Kantor Bupati Mateng, Kamis (1/6/2017).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) peringatan Hari lahir Pancasila, Sekkab Mateng Askary, di hadiri oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mateng, Hamka, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mateng, Perwira Penghubung (Pabung), Daramil Budong-Budong, Kapten Infanteri Bachtiar B, Polsek se Kabupaten Mateng dan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) lngkup Pemkab Mateng.
“Kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebinekaan kita sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinnekaan dan keikaan kita. Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung idiologi selain pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala di perparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan Hoas alias kabar bohong,” ujar Askary saat membacakan pidato serentak Presiden RI Jokowidodo.

Dia menegaskan, kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman, takdir tuhan adalah untuk keberagaman, dari sabang sampai marauke adalah keberagaman, dari miangas sampai rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah bhineka tunggal ika.

Menurutnya, Indonesia dapat terhindar dari konflik sosial, terorisme, perang saudara, dan radikalisme apabila memegang teguh dan mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka tunggal ika.

“Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga pancasila. Pemahaman dan pengamalan pancasila dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara harus terus di tingkatkan. Ceramah keagamaan, meteri pendidikan, focus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai pancasila,” terangnya.

Tidak ada pilihan lain lanjutnya, kecuali harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai denga pancasila. Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali kejati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil makmur dan bermartabat di mata internasional.

“Sekali lagi, jaga perdamaian, persatuan, dan jaga persaudaraan diantara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu membahu, bergotong royong demi kemauan Indonesia. Kita Indonesia, kita pancasila, semua anda Indonesia, semua anda Pancasila, saya Indonesia, saya Pancasila.” Ucapnya. (Ra).

 

Check Also

Dzikir dan Doa Bersama 14 Hari Wafatnya Hj Arasia di Wulai Kabupaten Pasangkayu, Salim S Mengga Sampaikan Pesan Begini

Pasangkayu, 8enam.com.-Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, menghadiri acara dzikir dan doa bersama dalam …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *