Jumat , Maret 29 2024
Home / Daerah / Jawab Keluhan Warga Pokkang, Ado’ Sampaikan Ini

Jawab Keluhan Warga Pokkang, Ado’ Sampaikan Ini

Mamuju, 8enam.com.-Warga Desa Pokkang dan Desa Rea Kecamatan Kalukku selalu was-was terhadap debit air setiap musim hujan. Pasalnya, sejak lima tahun terakhir, abrasi sungai terus bertambah dan mengancam pemukiman warga. Bahkan, banjir besar telah melanda dua desa tersebut, mengakibatkan sejumlah rumah hanyut tersapu banjir.

Keluhan pun disampaikan warga dua desa tersebut kepada calon wakil bupati Mamuju nomor urut 1, Ado Mas’ud yang datang berkunjung.

“Kami meminta agar ada perbaikan pada pinggir sungai karena tiap kali hujan kami was-was, apalagi hampir tiap tahun air selalu menggenangi rumah kami,” ujar salah seorang warga, David Pamara (50) kepada Ado Mas’ud, Minggu (22/11/2020) kemarin.

Terlebih, lanjutnya, tanggul yang dibangun pada 10 tahun lalu itu telah termakan usia. Meski tiap tahun diusulkan ke pemerintah daerah namun hingga kini tak ada respon positif.

David menyampaikan, banjir terakhir di tahun 2020 ini semakin meluas hingga menyebabkan satu rumah nyaris tersapu banjir.

“Ya, tiap tahun kami usulkan pembuatan tanggul, tapi belum ada tindak lanjut yang jelas. Kalau banjir datang kami pasrah saja,” kata Gerson, warga Desa Pokkang.

Warga berharap Ado Mas’ud dapat memperhatikan nasib orang kecil seperti mereka jika terpilih nanti dan tanggul bisa terbangun.

“Kami ke Tina-Ado karena kami yakin jika Ibu Sutinah dan Pak Ado akan memperhatikan nasib orang kecil seperti kami sehingga jangan lagi ada rumah di kampung kami hanyut,” tutur David kembali.

Mendengar hal itu, sontak Ado Mas’ud, didampingi Munandar Wijaya Ramlan bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mamuju Ramliati dan anggota DPRD Sulbar Firman Argo langsung meninjau lokasi bantaran Sungai Pokkang.

Ado menyebutkan, sejumlah upaya harus segera dilakukan, yakni pembuatan tanggul yang lebih kokoh dan rekayasa aliran sungai agar aliran air lebih teratur.

“Ini memang perlu penanganan prioritas, apalagi bisa lebih dari satu kali banjir dalam satu tahun. Perlunya dipasang tanggul dari batu gajah dan rekayasa aliran sungai agar lebih baik lagi. Ini juga buronjong sudah tua dan tidak mampu lagi menahan debit air,” ujar Ado.

Jika diberi kepercayaan untuk terpilih, tambahnya, tentu hal ini menjadi salah satu prioritas di kedua desa ini. (Sgt/edo)

Check Also

BPOM Temukan Ratusan Barang Kadaluarsa di Mamuju Tengah

Mateng, 8enam.com.-Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Mamuju melakukan intensifikasi Bulan ramadhan dan menjelang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *