Mamuju, 8enam.com.- Hj. Andi Depu merupakan sosok perempuan yang telah memperlihatkan dedikasi dan loyalitas yang sangat tinggi dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, hal itu telah dibuktikan dengan diberikannya beberapa tanda jasa, salah satunya adalah Bintang Mahaputra oleh Presiden RI Soekarno dan pemberian nama gelar Ibu yang di agungkan menjadi Ibu Agung Hj. Andi Depu. Namun hingga kini, Hj. Andi Depu tidak masuk dalam daftar nama pahlawan nasional. Meskipun Andi Depu memiliki peran dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia.
Melalui pesan WhatsApp Kamis malam kemarin, Ketua Kris Muda Madar, A. Ilham Bambang menuturkan sejarah singkat Hj. Andi Depu dalam kepemimpinan Kris Muda Mandar di dalam mengusir para penjajah dan membangkitkan semangat perjuangan rakyat Mandar. Sehingga rakyat bahu membahu dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Andi Ilham menuturkan, Melalui perjuangan panjang yang sarat dengan penderitaan, bangsa Indonesia kemudian menyatakan kemerdekaannya melalui proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
Berita tersebut disambut dengan suka cita dan kemudian disebarkan ke seluruh wilayah Republik Indonesi. Pasca proklamasi kemerdekaan, timbullah masalah-masalah yang mendesak. Kesibukan selanjutnya para pemimpin sesudah proklamasi adalah menyusun tatanan kehidupan kenegaraan yang menjadi tugas utama dan pertama mereka. Disamping itu terjadi pertempuran dan bentrokan antara pemuda melawan aparat kekuasaan Jepang. Tujuannya adalah untuk merebut kekuasaan guna menegakkan kedaulatan republik serta untuk memperoleh senjata.
Disamping itu, masalah lain yang timbul kemudian adalah mengenai para tentara Jepang yang kalah perang, yang segera diikuti oleh Sekutu. Sebagai pihak yang menang perang, Sekutu berhak atas wilayah pendudukan Jepang. Pasukan Sekutu mendarat di Tanjung Priok Jakarta pada tanggal 15 September 1945, disusul daerah-daerah lain di Indonesia. Di Sulawesi Selatan, pihak Sekutu mendaratkan pasukannya pada tanggal 21 September 1945.
Akan tetapi kedatangan pasukan Sekutu tersebut yang hendak melucuti tentara Jepang dan mengembalikan ke negerinya, ternyata membonceng NICA (Netherlands Indies Civil Administration) sebagai bagian dari sekutu yang bermaksud untuk menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia.
Kedatangan Sekutu tersebut yang diboncengi oleh NICA, kemudian membuat lembaran baru dalam sejarah perjuangan rakyat Indonesia dimana beberapa daerah di Indonesia dan bisa dikatakan di seluruh wilayah Indonesia, terjadi perlawanan terhadap Sekutu dan NICA. Dan salah satu pertempuran yang dashyat adalah Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Sulawesi Selatan umumnya dan daerah Mandar khususnya terjadi hal serupa, yang dilakukan oleh rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.
Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di daerah Mandar, maka para pemuda pejuang kemudian membentuk wadah perjuangan untuk menyatukan tekad mereka. Sehingga dibentuklah Kebaktian Rahasia Islam Muda (KRIS MUDA), yang merupakan penjelmaan dari organisasi yang ada sebelumnya yaitu “Islam Muda”.
Pembentukan KRIS MUDA sebagai organisasi perjuangan, mendapat dukungan dari berbagai kalangan di wilayah Mandar seperti, para Bangsawan, Ulama, Politisi, Cendekiawan, Usahawan dan tokoh-tokoh masyarakat untuk memperkuat posisi dan eksistensi KRIS MUDA kemudian dalam perkembangan selanjutnya organisasi ini dipimpin oleh Ibu Depu sebagai panglima.
Keterlibatan Ibu Depu ini sangat berpengaruh dalam perjuangan selanjutnya, sebab setelah bergabungnya Hj. Andi Depu, ternyata membawa pengaruh psikologis dalam membangkitkan semangat perjuangan anggota KRIS MUDA.
Selain itu, tambahnya, banyak rakyat yang bersimpati dalam perjuangan, termasuk kaum bangsawan Mandar lainnya, diantaranya putra Ibu Andi Depu, Andi Parenrengi, saudara kandung Andi Depu yakni Andi Abdul Malik, R. A. Daud, A.R. Tamma, Andi Razak, Yendeng, Andi Pelang, Pababari, Abd Rauf dan lain-lain. Selain itu bergabung juga M. Saleh Puangnga I Sudding yang merupakan salah satu tokoh pada masa pendudukan Jepang, menjadi buronan karena tidak tunduk pada kekuasaan asing .
Keterlibatan Andi Depu dalam perjuangan rakyat Mandar, ternyata sangat membawa pengaruh yang begitu besar, dimana keterlibatan Andi Depu, bagaikan minyak yang menambah kobaran api perjuangan rakyat Mandar. Sehingga rakyat bahu membahu dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Satu Kata Satu Perbuatan Satu Komando Satu Tujuan “KRIS MUDA” (Ra)