Mateng, 8enam.com.-Untuk pertama kalinya, Syekh Muhammad Abdul Rasyid Hafids cilik penghapal 30 juzz Alqur’an menginjakkan kakinya di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tepatnya di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) yang di undang khusus untuk menghadiri Dzikir Sholawat Nariyah dan Tabligh Akbar yang dilaksankan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mateng, Minggu (19/3/2017).
Di hadapan ribuan jamaah, Syekh Muhammad Abd Rasyid mengatakan, bahwa ini yang pertama kalinya datang ke Provinsi Sulbar yaitu Kabupaten Mateng. Yang sebelumnya di Sulsel, Pare-pare sampai Palu. Perjalanan dari Bandara Tampa Padang menuju Mateng ini cukup panjang dan cukup melelahkan, namun rasa lelah itu hilang dengan melihat antusias masyarakat Mateng untuk menhadiri acara Dzikir Sholawat Nariyah dan Tabligh Akbar ini.
Acara Dzikir Sholawat Nariyah dan Tabligh Akbar ini dengan dengan mengambil tema, “Menjalin Ukhuwa Islamiyah Meraih Surga Dengan Bersedekah”. Kata ukhuwa ini kata Syekh Muhammad Abd Rasyid, menjadi sepirit umat islam di zaman sekarang ini, orang-orang yang beriman itu saudara. Maka pereratlah tali ukhuwa itu, karena apapun sukunya itu adalah saudara.
Dia katakan, Yang namanya Ukhuwa itu, tidak ada yang namanya berantem, ricuh atau sering terjadi perselisihan. Kalau masih ada perselisihan, berarti bukan ukhuwa. Kalau ada perselisihan, jangan memperkeruh masalah, justru harus mendamaikannya, meskipun harus berbohong hanya demi untuk menyelesaikan masalah.
“Kita bersilahturahmi itu juga sudah termasuk Ukhuwa, juga termasuk menjalin hubungan bukan merusak hubungan. Kita juga bisa bersilahturahmi melalui handpone, kalau ada orang di Mateng ii bersilahturahmi itu namanya ukhuwa. Kalau kita merusak hubungan yang terjadi adalah kerusuhan. Oleh sebab itu, mari kita tingkatkan persaudaraan kita, jangan berbuat ricuh, mari kita tingkatkan ukhuwa kita, tingkatkan tali silahturahmi kita, karena allah tidak suka dengan umatnya yang ricuh,” tutur Syekh Muhammad Abd Rasyid.
Di zaman sekarang ini, dengan perkembangan tekhnologi lanjutnya, anak-anak muda sudah semakin jauh dengan masjid, jauh dengan alqur’an, mereka lebih dekat dengan yang namanya handpone. Sehingga dia berharap di Topoyo dan Mateng pada umumnya, semoga ada salah satu dari generasi di Mateng ini menjadi seorang Qori’ Alqur’an.
Tidak lupa juga dia menitip pesan khususnya kepada kaum hawa, agar menutup aurat sebelum auratmu di tutup di akhirat. Zaman sekarang banyak orang yang tidak memakai hijab, sekalipun ada yang memakai hijab, tetapi masih transparan. Jangan takut kalau di katakan tidak cantik karena memakai hijab, tapi takutlah dengan azab Allah di hari kemudian.
Masalah sedekah dia mengingatkan, jangan pernah sombong dengan harta yang melimpah dan harta yang banyak. Karena semua itu adalah titipan Allah, Allah akan memberikan harta yang berlipat-lipat hanya kepada yang rajin bersedekah dan kepada orang yang tidak pernah memamerkan hartanya. Hidup sederhana itu lebih bagus meskipun banyak harta, semakin banyak bersedekah, maka semakin banyak pahala yang akan di dapat.
Dengan rendah hati, Syekh Rasyid katakan, kedatangannya ke Mateng ini bukan sebagai idola masyarakat Mateng, karena yang perlu di idolakan itu adalah Allah dan Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, dia hanyalah fakir ilmu pengetahuan, yang masih hanrus banyak belajar. (Ra)