8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mateng, 8enam.com.-Salah satu bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Tengah (Mateng) terkait program pemerintah untuk memberantas penyalahgunaan narkoba, Pemkab Mateng akan lakukan tes urine untuk semua Aparatus Sipil Negara (ASN) termasuk Bupati dan Wakil Bupati.
Hal tersebut di sampaikan oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan Sekretariat (Setda) Mateng, Ramlie Syalawat saat Rapat Kerja (Raker) pemberdayaan masyarakat anti narkoba instansi pemerintah dengan Badan Narkoba Nasional (BNN) Provinsi Sulbar, Senin (20/3/2017).
Raker yang di gelar di wisma Cahaya Batu-batu, Kecamatan Topoyo Kabupaten Mateng di hadiri oleh Asisten 1 bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Mateng, Ramlie Syalawat, Kepala BNN Provinsi Sulbar, Kombes Pol Dedy Sutarya dan instansi terkait lingkup Pemkab Mateng.
Dalam sambutannya, Ramlie Syalawat mengatakan, sebagaimana pemberitaan di media, baik cetak maupun elektronik, 30 sampai 50 orang yang meninggal setiap hari akibat dari penyalahgunaan narkoba.
Tidak bisa di sangkali kata Ramlie Syalawat, penyalahgunaan narkoba bisa saja masuk ke Mateng. Hal ini di karenakan daerah Mateng ini adalah daerah terbuka dan menjadi incaran dari para Bandar narkoba untuk menjajakan barang tersebut. Namun Pemda Mateng terus berupaya untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba tersebut.
“Oleh karena itu, Pemkab Mateng tidak akan tinggal diam dan kami akan terus berperan aktif dalam pencegahan dan penyalahgunaan narkoba, karena kami sadar, pemberantasan penanyalahgunaan narkoba itu bukan hanya tugas dari BNN dan Polisi saja, namun tugas semua pihak terutama mereka yang peduli dengan masa depan bangsa,” ungkap Ramlie Syalawat.
Sebagai salah satu bukti bahwa Pemkab Mateng berperan aktif dalam meberantas penyalahgunaan narkoba lanjutnya, belum lama ini Pemkab Mateng melakukan tes urine kepada Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Dan insya Allah akan di lakukan kepada seluruh ASN lingkup Pemkab Mateng, termasuk kepada Bupati dan Wakil Bupati.
Sementara Kepala BNN Sulbar, Kombes Pol Dedy Sutarya mengatakan, penyalahgunaan narkoba itu jangan di pandang sebelah mata, bila perlu pandang dengan mata hati, jangan di dengar dengan sebelah telinga, dengar dengan dua telinga, bila perlu dengar dengan telinga batin.
Karena kenapa lanjutnya, menurut perkembangan, penyalahgunaan narkoba sudah sangat memperihatinkan. Sangat mengkhawatirkan, mungkin saja kita menganggap biasa-biasa saja, hal ini di karenakan mungkin kurang pemahaman tentang bagaimana efek atau dampak dari penyalahgunaan narkoba itu.
“Ini bukan menyangkut perorangan atau kelompok saja, tapi ini menyangkut bangsa Indonesia kedepan, generasi muda kedepan. Sehingga bapak presiden mengatakan perang terhadap narkoba,” ucap Dedy Sutarya.
Dia katakan, pihaknya berkeinginan untuk bagaimana menyatukan dan menggerakkan persepsi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, tokoh masyarakat, agama, pemuda dan pendidikan, mari sama-sama untuk memberantas penyalahgunaan narkoba sesuai dengan misinya datang ke Sulbar. karena menurutnya, bagaimana daerah bisa berkembang, kalau generasi mudanya tersangkut dengan penyalahgunaan narkoba.
“Inilah misi saya datang ke Sulbar, mengajak aparat pemerintah sebagai senjata terdepan saya untuk mengajak masyarakat, generasi muda agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Sekarang kita berjuang, hasilnya nanti untuk generasi penerus kita. Bagaimana kita bisa melahirkan generasi yang berkwalitas kedepan, kalau tidak di mulai dari sekarang terutama memberantas masalah yang tidak terlihat seperti penyalahgunaan narkoba,” pungkasnya. (Ra/ Ysn)
