Mamasa, 8enam.com.-Marakanya politik uang yang terjadi di setiap pesta demokrasi, baik Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Presiden (Pilpres) sampai dengan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) memberi inspirasi kepada kelompok pemuda untuk menyampaikan pesan moral tolak money politik.
Gerakan diprakarsai oleh sejumlah lembaga antara lain Lembaga Masyarakat Bersinar, Organisasi Sinode PPGTM, Lantang Kondosapata, Gerakan Muda Peduli Desa, dan Media Fokus Metro Sulbar merupakan Gerakan Nasional Pilkades, Pilkada, Pilgub, Pileg, dan Pilpres Bersih untuk Generasi Bersinar.
Gerakan yang berisi pesan moral menolak money politic, serangan fajar, dan menolak segala jenis penghinaan harga diri disambut antusias oleh masyarakat setempat dan pengguna jalan. Hal tersebut Nampak sejumlah masyarakat dan pengguna jalan membubuhi tanda tangan di atas baligo yang telah dipajang penggagas gerakan tersebut. Ini sebagai komitmen menolak money politik dari salah seorang Calon Kepala Desa (Cakades) Desa Osango, Marthen Arruansilomba.
Adolf, perwakilan Lantang Kondosapata mengatakan, gerakan tersebut merupakan semangat gerakan nasional yang coba digagas dari Mamasa,
“Ini merupakan komitmen dan seruan generasi muda dengan menyampaikan pesan moral kepada seluruh elemen masyarakat agar lebih peduli pada proses demokrasi dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan akan merusak tatanan moralitas masyarakat,” katanya. Adolf, perwakilan Lantang Kondosapata.
Gerakan ini bukan hanya dilakukan jelang moment Pilkades yang digelar secara serentak di Kabupaten Mamasa, tapi akan terus berlanjut pada pesta demokrasi selanjutnya.
“Gerakan ini dimulai dari pilkades karena event demokrasi terkecil di negara ini adalah moment pilkades. Gerakan positif ini tidak akan trrhenti pada moment pilkades saja melainkan dilakukan pada setiap kegiatan pemilihan di Mamasa, seperti pilkada 2018 moment pileg 2019 dan pilpres. Kami komitment untuk terus menyerukan gerakan moral ini,” tambahnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Sekretaris Umum Sinode PPGTM, Fiktor Parantang, dia mengatakan, gerakan ini merupakan langkah awal yang tentunya masih ada titik kelemahan didalamnya, namun pihaknya tetap optimis bahwa gerakan yang dibangun ini akan berdampak positif bagi calon dan masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Mamasa.
Sementara salah satu Cakades Desa Osango, Marthen Arruansilomba, mengapresiasi gerakan yang dibangun kelompok pemuda tersebut, ” ini merupakan gagasan yang paling luar biasa, karena kebetulan dimulai di Desa Osango. Saya komitmen dengan gerakan yang digagas oleh rekan pemuda ini, karena jika seorang calon membeli suara masyarakat, maka niscaya ia tidak akan membangun, karena yang ia lakukan adalah membayar utang yang sudah ia bagikan ke masyarakat untuk memilih dirinya,” pungkasnya.(Sem/Pan)