Topoyo, 8enam.com.-Sesuai dengan surat keputusan Bupati Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) nomor : 188.4.45/79.c/VI/tahun 2016, tentang pembentukan pengurus P2TP2A masa bakti 2016-2018, Hj. Asriani Arsal dilantik menjadi ketua umum P2TP2A Kabupaten Mateng, Jum’at (30/12/2016).
Pelantikan P2TP2A dan Forum Anak dilaksanakan di aula jaya abadi, di hadiri oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Mateng, Askary, Ketua Dewan Perakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mateng, H. Arsal Aras, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Pemerintahan Desa (BPMPPD) Mateng, Dzulkifli, Ketua Tim Penggerak PKK Mateng, Kapolsek Karossa, Danramil Budong-budong serta instansi terkait.
Dalam sambutannya, Ketua P2TP2A, Hj. Asriani Arsal, katakan, dengan di berikannya kepercayaan sebagai ketua umum P2TP2A Kabupaten Mateng masa bakti 2016-2018, pihaknya mengucapkan terimakasih yang setingi-tingginya kepada pemerintah Kabupaten Mateng khususnya Bupati dan Wakil Bupati Mateng yang telah memberikan dukungan dan support.
Dia berharap, dengan adanya kelembagaan P2TP2A, dapat membantu semua permasalahan yang di hadapi oleh kaum perempuan dan anak, serta dapat meningkatkan kesejahteraan bagi perempuan dan anak di Kabupaten Mateng.
Lanjut dia katakan, agar seluruh instansi terkait dengan program gender dan anak, agar dapat bekerjasama untuk mewujudkan kegiatan yang terkait dengan perempuan dan anak. “Insya Allah, saya dengan pengurus P2TP2A serta Forum Anak, akan berusaha semaksimal mungkin mengemban amanah ini untuk kaum perempuan dan anak-akak yang ada di Kabupaten Mateng,” ucap Hj. Asriani Arsal.
Sementara itu, Bupati Mateng yang di wakili oleh Sekda Mateng, Askary mengatakan, dengan dilantiknya pengurus P2TP2A Kabupaten Mateng, semoga dapat memberikan sumbangan kepda daerah ini dalam rangka meningkatkan dan memberdayakan perempuan dan anak-anak yang ada di wilayah Kabupaten Mateng.
Menurutnya, P2TP2A adalah wadah bagi perempuan dan anak dalam mengembangkan kafasitas kemampuan yang di miliki, serta memberikan perlindungan terhadap gangguan-gangguan yang seharusnya tidak bisa di terima oleh perempuan dan anak. pemberdayaan perempuan dan anak, bukan saja mewadahi keluhan-keluhan dari hasil kekerasan perempuan dan anak, tetapi didalamnya ada berbagai macam kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan, mulai dari program-program pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan anak-anak yang nota bene menjadi sebuah generasi yang akan melanjutkan pembangunan di tahun-tahun mendatang.
“Kita berharap, di Kabupaten Mateng ini, tidak terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak. tentu ini menjadi tanggung jawab dan memiliki kosekwensi yang besar terhadap pengembangan perempuan dan anak di wilayah Kabupaten Mateng,” tutur Askary.
Dia katakan, tidak menutup kemungkinan di Mateng sudah ada terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak, tetapi tidak terekspos dan terdata. Sehingga antara Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan potensi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dengan terbentuknya P2TP2A ini, menjadi babak baru pemerintahan di Mateng.
“Mudah-mudahan orgaisasi ini bisa mewadahi semua kepentingan perempuan dan anak, mulai dari program pemberdayaan kapasitas perempuan dan perlindungan anak sesuai denga aturan dan ketentuan yang berlaku. Karena kekerasan perempuan dan anak adalah musuh besar yang harus kita musnahkan dan kita carikan solusinya,” ungkapnya. (Ra)