Mateng, 8enam.com.-Sebagai daerah baru di Provinsi Sulbar, Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah terus berbenah meningkatkan kualitas pelayanan publik. Olehnya itu, setiap OPD wajib untuk membuat satu atau dua inovasi.
“Kenapa kita harus berinovasi, karna ternyata dengan inovasi itu memberikan persentase sebanyak 45 persen terhadap sebuah keberhasilan, inovasi yang kita maksudkan adalah inovasi layanan karna kita ini masih sangat terbatas,” kata Sekkab Mateng, H. Askary saat memimpin Rapat Koordinasi Inovasi Daerah yang berlangsung di Aula Kantor Bappeda Mateng, Rabu (26/2/2020).
“Untuk menciptakan inovasi kita harus tau dulu issu strategis kita, apa masalah kita disektor masing-masing, jangan menciptakan inovasi yang tidak menjadi permasalahan di tupoksi kita, sudah banyak peserta-peserta latpim II yang telah menciptakan inovasi tapi biasanya tidak berkelanjutan hanya pada saat ujian itu dilakukan padahal itu program inovasi yang sangat bagus,” sambung Askary.
Nah, prosedur dan mekanisme pembuatan, pencatatan, dokumentasi dan sebagainya itu kata Askary, nanti akan difasilitasi oleh teman-teman dari LAN, untuk itu diharapkan kepada semua OPD untuk bersiap-siap apa yang menjadi inovasi di OPDnya.
Karena nanti lanjut Askary, akan diwajibkan setiap OPD minimal 1 atau 2 inovasi untuk memberikan layanan, dan ini akan menjadi dasar bahan evaluasi pimpinan bahwa OPD tersebut mampu bekerja atau tidak, juga sebagai bahan evaluasi untuk menciptakan layanan yang bisa mempermudah layanan terhap masyarakat.
“Kita ingin satu Inovasi satu OPD, jadi kalau ada 30 OPD berarti ada 30 Inovasi yang terlahir, ini baru target awal, kita ingin nanti 5 inovasi tapi ini kita akan lakukan bertahap dan kita harus mempersiapkan SDMnya. Karna inovasi itu membutuhkan kolaborasi, teorinya mengatakan seperti itu. Kalau kita berinovasi tidak bisa sendiri-sendiri, semua stakeholder, semua potensi, semua kemampuan yang ada di organisasi baik diluar organisasi harus kita manfaatkan kalau kita mau optimal,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Mateng, Ishaq Yunus menyampaikan Pemerintah saat ini sedang mendorong bagaimana meningkatkan kualitas layanan publik, tentu untuk menuju kesana maka pilihannya adalah seluruh OPD harus mampu menciptakan Inovasi.
“Dengan inovasi itu kita harapkan kualitas layanan publik semakin bagus kedepannya, ini akan berdampak pada daya saing daerah, untuk menciptakan daya saing tinggi harus ada inovasi, karna semua daerah saat ini diseluruh Indonesia itu sedang berlomba-lomba menciptakan inovasi terkait bagaimana tata kelola pemerintahan kaitannya dengan bagaimana kualitas layanan publik,” terang Ishaq Yunus.
Berkaitan dengan itu, kata Ishaq Yunus, kita patut bersyukur karena saat ini juga Kabupaten Mateng termasuk kedalam empat kabupaten menjadi prioritas laboratorium inovasi tahun 2020, Jadi dalam rangka untuk mendorong inovasi di Kabupaten Mateng, Lembaga Administrasi Negara akan mendampingi bagaimana inovasi di Kabupaten Mateng tahun 2020.
“Kita berharap tahun ini bagaimana mendorong setiap OPD menciptakan satu perangkat daerah satu inovasi, kemudian kita akan lombakan antar perangkat daerah bahkan bisa saja kita kembangkan pada level yang lebih luas pada masyarakat, tinggal kita akan melihat persiapannya. Disamping lomba itu, kita akan melaksanakan juga pameran inovasi, kita akan melihat secara nyata seperti apa inovasinya apakah betul-betul bisa terimplementasi atau seperti apa,” ujarnya.
Untuk diketahui, hadiri dalam rapat tersebut, Dandim 1418 Mamuju, Kol. Inf. Suyitno, Kepala Bappeda Mateng, Ishaq Yunus, Pabung Mateng Kodim 1418 Mamuju, Mayor Inf. Sahabuddin, Para Kepala OPD Lingkup Pemkab Mateng. (RK/one)
Rubrik Ini Dipersembahkan Oleh Kominfo Kabupaten Mamuju Tengah