Mateng, 8enam.com.-Tahun2018-2019 terdapat 23 desa di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) akan menjadi desa sasaran baru Program PAMSIMAS III. Hal tersebut di sampaikan oleh Asisten Bidang Pembangunan Sekretariat Daerah Mateng Yusuf Unja, saat sosialisasi Penyedia Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) III, Rabu (2/8/2017).
Dia katakan, pada tahun 2009-2012, program Pansimas di Kabupaten Mateng sebanyak 19 desa dari lima kecamatan. Kemudian pada tahun 2016-2017 Kabupaten Mateng kembali mendapatkan bantuan program lanjutan Pamsimas sebanyak 14 desa yang tersebar diseluruh kecamatan.
“Pada tahun 2018-2019 masih terdapat 23 desa di Kabupaten Mateng akan menjadi desa sasaran baru Program Pamsimas III. Dan pada Akhir tahun 2019 diharapkan mampu meningkatkan target capaian Air Minum dan Sanitasi Masyarakat. Sehingga dapat mencapai dan Mendukung pencapaian Akses Universal Nasional,” ujar Yusuf Unja.
Pemenuhan kebutuhan Air Bersih lanjutnya, merupakan sarana dasar yang Mutlak harus dipenuhi dan menjadi tanggungbjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Cakupan layanan Air Minum perkotaan di Mateng baru mencapai 29,46 persen, dan persediaan baru mencapai 16,13 persen.
Melihat cakupan tersebut tambahnya, masih terdapat wilayah yang belum terlayani Air Minum. Untuk mendukung program 100-0-100, Pemerintah Pusat Luncurkan program Pamsimas. Pamsimas III merupakan pelaksanaan Dua agenda Nasional meliputi, peningkatan cakupan penduduk terhadap layanan Air Minum dan Sanitasi Layak dan Berkelanjutan, yaitu Air Bersih untuk rakyat dan Sanitasi total berbasis masyarakat.
Sementara Muhammad Arsad Jurad Menjelaskan, pemerintah melalui program pembangunan Nasional
Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019,
Menetapkan bahwa pada tahun 2019 Indonesia dapat menyediakan Layanan Air Minum yang Aman dan Sanitasi yang Layak bagi seluruh rakyat Indonesia secara Nasional sampai dengan tahun 2025.
Lanjutnya, Akses Air Minum yang Aman baru tersedia 68 persen dari total penduduk indonesia. Sedangkan kebutuhan sanitasi dasar baru mencapai 60 persen dari total penduduk Indonesia.
Pelaksanaan program Pamsimas Tahun 2009-2015 telah berhasil meningkatkan jumlah warga perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan Air Minum dan Sanitasi, serta meningkatkan Nilai dan Prilaku hidup Bersih dan Sehat melalui pemberdayaan masyarakat.
“Pendekatan pemberdayaan masyarakat telah mampu meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai mitra strategis pemerintah daerah dan pemerintah dalam penyediakan dan meningkatkan kualitas pelayanan air minum dan sanitasi,” ungkapnya.
Dia katakan, Program Pamsimas III yang dilaksankan pada tahun 2016-2019 adalah kelanjutan dari program Pamsimas I dan II 2009-2015, Instrumen pelaksanaan dua agenda Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan Air Minum dan Sanitasi yang layak dan berkelanjutan 100-0-100 Akses Air Minum dan Sanitasi serta Sanitasi total berbasis masyarakat.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah diwilayah perdesaan dapat mengakses pelayanan Air Minum dan Sanitasi, Program Pamsimas III dilaksanakan untuk menunjang pengembangan permukiman yang berkelanjutan di 15.000 desa, serta mengelola keberlanjutan pelayanan Air Minum dan Sanitasi dilebih dari 27.000 desa sasaran Pamsimas. Dan dapat tercapai dengan Baik,” Tutupnya. (Ysn Hms/Ra)