MamujuUtara,8enam.com.-Dalam rangka kunjungan kerja Plt Gubernur Sulbar Irjen Pol Carlo Brix Tewu bersama Kapolda Sulbar Brigjen Pol Nandang, didampingi Bupati Mamuju Utara Agus Ambo Djiwa, langsung melakukan pemantauan percontohan tambak udang vaname di Desa sarude kecamatan sarjo seluas 50 hektar.
Didampingi Bupati Mamuju Utara Plt Gubernur Sulbar Carlo Bikx Tewu. melihat langsung proses pengembangan udang vaname kamis sore (19/1/2017) diareal tambak sekira 50 hektar di Desa Sarude, dalam kunjungan tersebut Plt Gubernur Sulbar mengapreasiasi program budidaya udang vaname di Kabupaten Mamuju Utara kabupaten yang terletak paling ujung di utara Sulawesi Barat ini.
Sementara dalam hal pengembangan udang vaname Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Mamuju Utara terus menggenjot pengembangan tambak udang vaname dengan cara menurunkan alat berat dan sejumlah fasilitas lainnya untuk menunjang produksi udang vaname di kabupaten mamuju utara sebagai salah satu program nasional.
Melihat potensi yang sangat besar di wilayah tersebut, Carlo Bikx Tewu Plt gubernur sulbar kepada wartawan mengatakan. ini luar biasa potensi tambak dimamuju utara dan sangat menjanjikan apalagi seorang presiden bisa turun ke mamuju utara efeknya luar biasa kepada masyarakat yang ada di mamuju utara. tegasnya
“Ditambah saat ini mamuju utara mulai dilirik investor dan salah satu investor juga akan membuka seratus hektar lagi tambak udang vaname juga itu luar biasa, apalagi satu kali panen udang vaname bisa mencapai 1, 5 milyar dengan modal hanya delapan ratus ribu itu luar biasa,” Terangnya kepada wartawan kamis sore saat melakukan pemantauan di tambak percotohan udang vaname di desa sarude sarjo.
Di tempat yang sama, Agus Ambo Djiwa Bupati Matra mengatakan. akan mengundang investor masuk ke mamuju utara karena kita mempunyai lahan yang potensi untuk dijadikan tambak seluas tiga belas ribu hektar, tentunya dengan membangun pola kemitraan dengan masyarakat. Pemerintah daerah dalam hal ini akan mensuport dengan bantuan peralatan, investor juga kita akan jamin dalam hal keamanan lingkungan itulah yang akan menjadi tanggung jawab pemerintah sehingga potensi yang tiga belas ribu hektar ini bisa terkelola semua oleh masyarakat dan investor. Tegasnya (joni)