Mamuju Utara, 8enam.com.- Jum’at pekan lalu, Masyarakat Labuan Dusun Waetuo, Desa Kasano, Kecamatan Baras, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), digegerkan dengan meninggalnya Marsuki (45) akibat tertindis motor yang penuh dengan buah sawit di parit kebun miliknya.
Awal kejadiannya, Muliani bersama suaminya (Marsuki red) seusai melaksanakan solat Jum’at langsung berangkat kekebun miliknya untuk panen sawit. Usai panen sawit Pasangan Suami Istri (Pasutri) ini kemudian keluar berboncengan menggunakan motor dengan cara duduk diatas buah sawit yang diangkut ke Tempat Penyimpanan Hasil (TPH) Tandan Buah Segar (TBS) sejauh 400 meter. Setelah sampai, sang suami kemudian kembali ketempat semula untuk mengangkut sisa sawit yang telah di panen.
Setelah mengangkut sawit ke ketiga kalinya, sang suami (Marsuki) tak kunjung tiba di TPH. Setelah kurang lebih Satu jam menunggu, Muliani kemudian menyusul Marsuki suaminya ke tempat pemuatan dengan berjalan kaki. Namun naas, Marsuki ditemukan sudah tidak bernyawa di sebuah parit sedalam lutut orang dewasa tertindis motor yang penuh dengan buah sawit yang di boncengnya.
Mengetahui suaminya tak bernyawa lagi, Muliani kemudian bergegas menghubungi keluarganya untuk segera melapor ke Polsek Baras, sekira pukul 16.30 wita.
Wakapolres Matra Kompol Mihardi menuturkan, setelah mendapatkan laporan, tentang adanya penemuan sesosok mayat, Kapolsek Baras bersama tim, langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan memanggil dr.Budy Pramulyo.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan dr.Budy Pramulyo, Luka robek 1 cm pada mata kanan, Luka robek di kepala kanan atas, tengkorat pecah sekitar 5×4 cm, lebar 6×1 cm, kedalaman 0,5 cm, Patah lengan bawah tangan kanan, Keluar darah dari hidung dan telinga,” terang Kompol Mihardi.
Namun tidak ada saksi yang melihat jelas penyebab hilangnya nyawa Marsuki, sementara di sekitar TKP ditemukan darah, sejauh 1,5 dari tempat korban tersungkur, menurut keterangan Dokter yang memeriksa, luka di kepala korban yang mengakibatkan tengkorat retak karena benturan benda tumpul.
“Sangat disayangkan Istri korban menolak untuk di lakukan otopsi, sehingga kami kesulitan untuk mengungkap motif dari penemuan mayat ini, apalagi yang menjadi saksi sekarang ini baru istri korban,” pungkasnya. (As/Joni)