Mamuju, 8enam.com.-Bulan April dan Mei adalah bulan yang identik dengan nuansa peringatan pendidikan. Tanggal 21 April di peringati sebagai hari kartini, 23 April hari buku sedunia, dan 2 Mei mendatang, bangsa indonesia akan memperingati hari pendidikan nasional, Kesemuanya itu bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan.
Namun yang sangat menyedihkan, momentum hari pendidikan yang biasanya dirayakan dalam suasana kebatinan yang gembira, tidak akan akan dirasakan oleh para siswa maupun guru SMKN 1 Mamuju.
Hal ini di karenakan, sejak Enam hari, sekolah mereka sampai saat ini, masih dipagar dengan kawat berduri oleh pihak yang mengklaim sebagai pemilik sah lahan tersebut, yang hingga saat ini belum juga menemui titik terang penyelesaiannya.
“Anak-anak pernah disuruh keluar dari kawasan sekolah saat les, oleh pihak yang mengaku punya lahan, sebab areal sekolah tersebut sedang mereka pagari”, ungkap salah seorang guru yang tidak mau disebutkan namanya, saat ditemui di SMKN 1 Mamuju, Sabtu (29/4/2017) kemarin.
Dia menuturkan, bahwa permasalahan yang dihadapi oleh sekolah, berdampak pada stabilitas Proses Belajar Mengajar (PBM) siswa dan guru. Dan itu telah mereka sampaikan kepada pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar serta pihak Dewan Perwakilan Rakyata Daerah (DPRD) Sulbar.
“Hari selasa kemarin(24/4/2017), kami telah menyurati pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta pihak DPRD Sulbar, untuk segera menyelesaikan masalah ini. Namun, sampai hari ini belum ada tanggapan dari keduanya,” Ujarnya.
Seperti yang diketahui bahwa penggunaan gedung bekas SMEA tersebut, dikarenakan belum rampungnya pembangunan gedung SMKN 1 Mamuju yang berada dijalan Husni Thamrin. Menurut, guru yang tidak mau disebutkan namanya tadi, bahwa untuk pembangunan gedung SMKN 1 Mamuju tersebut. Berdasarkan pengamatannya, masih membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 7 bulanan.
“Bangunan baru yang ada di Jalan Husni Thamrin, jika itu mau ditunggu hingga selesai pembangunannya, itu membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 7 bulan. Ini yang bikin kita kawatir. sebab, penerimaan siswa baru itu sudah dekat. Sementara, disini (gedung bekas SMEA) juga sedang bermasalah,” tutupnya dengan nada getir. (An)