8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju Utara, 8enam.com.-Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bambalamotu, Kelurahan Bambalamotu, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), salah satu sekolah Favorit di Kabupaten Matra terpaksa harus duduk melantai saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini di karenajan tidak mempunyai kursi dan meja.
Akibat kondisi tersebut, sebanyak 228 siswa-siswi di enam ruangan kelas mengaku tidak bisa konsentrasi saat belajar. Kondisi ini sudah dirasakan ratusan siswa SMA Negeri 1 Bambalamotu sejak saty tahun lalu.
Padahal sekolah ini adalah salah satu SMA favorit di Kabupaten Matra, kabupaten paling utara di Provinsi Sulawesi Barat. Namun karena kurangnya kursi dan meja, dari 522 siswa-siswi di 15 ruangan kelas, 228 siswa terpaksa harus duduk melantai di enam ruangan kelas saat proses belajar berlangsung.
Parahnya lagi, walau sekolah tersebut sudah melantai sejak tahun lalu dan telah di kunjungi Anggota DPRD Mamuju Utara, namun hingga saat ini sekolah tersebut belum juga mendapatkan tambahan kursi dan meja, bahkan sebelumnya siswa di SMA ini melantai hanya 2 kelas saja namun di tahun ini justru meningkat menjadi enam kelas.
Dengan kondisi duduk melantai seperti ini, membuat siswa tidak konsentrasi belajar sehingga beberapa diantaranya terpaksa tidur tengkurap karena kelelahan duduk. Tak hanya sampai disitu, sebelum masuk ruangan para siswa ini juga harus melepas sepatu agar lantai sekolah tempat mereka duduk tidak kotor.
Sipami, siswa SMA Negeri I Bambalamotu mengaku, dari hari pertama masuk sekolah sudah harus duduk melantai karena tidak mempunyai kursi dan meja, kondisi ini menurut Sipami sangat menganggu kondisi belajar. Pasalnya dengan duduk melantai kaki terlipat selama berjam-jam sambil membungkuk membuat belakang sakit serta kaki keram.
Agar bisa kosentrasi belajar, beberapa siswa terpaksa membawa meja kecil dari rumah.
Sementara Ahfaz, Kepala Sekolah SMA Negeri I Bambalamotu mengatakan, sebanyak 522 siswa, 228 siswa baru di enam ruangan, lima diantaranya berada di ruangan kelas sementara yang satu kelas terpaksa menggunakan ruangan Laboratorium dan semua tanpa kursi dan meja.
Pihak sekolah juga mengaku kondisi siswa melantai ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi SulawesiBarat, namun hingga sampai saat ini belum terealisasi. (Joni)
