Mamuju Utara, 8enam.com.-Sungguh sangat miris kondisi empat dusun di Kecamatan Dapurang Kabupaten Mamuju Utara (Matra), masyarakat di empat dusun tersebut, di antaranya, Dusun Kampung baru, Dusun Pamanua, Dusun Tobengi dan Dusun Masabo Desa Benggaulu, terpaksa harus menyebrani sungai dengan menggunakan pincara setiap hari jika hendak memasarkan hasil kebunnya.
Kepla Desa (Kades) Benggaulu, Isukantoro mengatakan, bahwa desa yang dia pimpin tersebut memiliki 14 dusun dan empat dusun diantaranya masih jauh dari pembangunan Infrastruktur, khususnya pembangunan jembatan yang berfungsi sebagai akses penghubung antar dusun.
“Tiga dusun kalau mau kesana harus naik pincara (rakit) yang menggunakan mesin. karena masing-masing dusun itu harus melewati sungai Benggaulu, terkecuali Dusun Masabo, kalau mau kesana itu, kita harus melewati dua sungai yaitu sungai Benggaulu dan sungai Karossa” terang Isukantoro, di rumahnya beberapa waktu lalu.
Masyarakat Dusun Kampung baru, Dusun Pamanua, Dusun Tobengi dan Dusun Masabo, mayoritas masyarakatnya bertani, Padi, Merica, Kakao dan Sawit. Karena tidak ada jembatan penghubung, masyarakat kesulitan mendistribusikan hasil panennya keluar daerah, ditambah ketika musim penghujan tiba sungai Benggaulu dan Karossa meluap hingga membuat masyarakat dari empat dusun terisolir.
Lanjut Isukantoro, selain hasil panen yang terkendala untuk didistribusikan, siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang hendak berangkat ke Sekolah juga kadang terhambat, ketika dua sungai tersebut meluap.
“Di dalam itu ada SMP Satu Atap(Satap) namun kadang para siswa itu tidak menyeberang dikarenakan air sungai meluap belum lagi arusnya sangat deras sehingga sangat membahayakan anak sekolah untuk mneyeberang.
Besar harapan Kades Benggaulu, agar Pemkab Matra dapat membangunkan jembatan yang menghubungkan ke empat dusunnya tersebut, karena ia pun ingin membangun jembatan dengan dana APBEDesnya, namun belum mampu karena jembatan tersebut memerlukan dana yang besar. (joni)