
Mateng, 8enam.-Rombongan Menetri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman tiba di lokasi tempat dimana akan di laksanakan panen jagung sekitar pukul 07.10 wita, di Desa Tobadak Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) yang di sambut langsung oleh Bupati Mateng H. Aras Tammauni, Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Mateng, Askary, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mateng, H. Arsal Aras
Selanjutnya, dengan di dampingi Bupati Mateng, H Aras Tammauni, Sekkab Mateng, Askary, Kapolda Sulbar, Ketua DPRD Mateng, H. Arsal Aras, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Mateng, Ruslan Lazim, Dandim 1418 Mamuju, Menteri Pertanian (Menpan), Andi Amran Sulaiman langsung melakukan di lokasi yang telah di siapkan.Panen jagung tersebut dalam rangka Kunjungan Kerjanya (Kunker), Kamis (27/4/2017).
Selain di sambut langsung oleh Bupati Mateng, Kedatangan Mentan juga di sambut ratusan petani, Camat, Kepala Desa, Kelompok tani dan Kepala Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mateng.
Bupati Mateng, H. Aras Tammauni melaporkan, bahwa luas wilayah Kabupaten Mateng 314 kilo meter persegi, jumlah penduduk 140.529 jiwa yang tersebar di Lima kecamatan dan 56 desa serta 70 persen masyarakat Kabupaten Mateng berprofesi sebagai petani.
Untuk luas sawah 11.189 hektar yang semuanya masuk sawah tadah hujan. Khusus untuk tanaman jagung 19 ribu hektar, kakao 13.232 hektar, kelapa sawit 41 ribu hektar, kelapa dalam 2.358 hektar, kopi 1093 hektar.
“Kendala kami di sini (Mateng red), setiap tanam jagung, harga jagung mahal. Tetapi begitu kita panen harga jagung anjlok (turun red),” terang H. Aras.
Aras juga katakan. “Meskipun ada panggilan dari persiden, namun pak Menteri tetap menyempatkan waktunya untuk menemui masyarakat Mateng. kapan ada Menteri yang masuk kedaerah plosok seperti ini, ini aneh tapi nyata,” ucapnya.
Sementara Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, tanaman jagung yang terinegrasi dengan tanaman kelapa sawit untuk di kawasan Indonesia timur, baru di Kabupaten Mateng ini. Dan kalau semua melakukan seperti di Kabupaten Mateng, maka Negara akan kuat khusus di sector pangan.
“Insya Allah kita akan tambah lagi bantuan benih Jagung untuk Kabupaten Mateng. Untuk tahun lalu bantuan yang masuk di Kabupaten Mateng sebanyak 15 ribu, tahun 2017 ini di tambah menjadi 20 ribu bahkan kalau bisa kita akan tambah sampai 30 ribu ton bibit jagung dengan syarat CPLCnya harus dikirim,” ungkap Amran.
Selain menambah bantuan bibit jagung, Mentan juga akan memberikan bantuan mesin pompa air sebanyak 20 unit secara bertahap untuk menaikkan air pada saat musim kemarau, agar petani jagung bisa tetap memanam jagung meskipun di musim kemarau. (Ra)