Mamuju, 8enam.com.-Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulbar memperkirakan kebutuhan uang tunai di Sulbar periode Ramadan dan Idul Fitri tahun 2019 sebesar Rp 950 miliar.
Hal itu berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan pihak BI dan sejumlah perbankan yang ada di Sulbar.
Perkiraan tersebut melonjak dibanding realisasi kebutuhan uang tunai Ramadan tahun lalu yang hanya berkisar Rp 909 miliar.
Menurut Kepala KPw BI Sulbar, Dadal Angkoro, kebutuhan uang tunai dipengaruhi beberapa indikator, diantaranya, antisipasi kenaikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN dan pensiunan serta keberadaan mall di Mamuju yang membuat kebutuhan masyarakat akan rupiah, meningkat.
Untuk itu, BI menyiapkan Rp 1,5 Triliun untuk penukaran uang masyarakat, memasuki hari raya Idul Fitri.
Jumlah tersebut naik 15 persen dibanding tahun lalu.
“Tahun ini kami siapkan penukaran uang sebanyak Rp 1,5 Triliun, naik 15 persen dibanding tahun lalu yang hanya Rp 1,3 Triliun,” ujar Dadal Angkoro pada awak media di Banking Hall KPw BI Sulbar, Senin (13/5/2019).
Sebagai upaya optimalisasi penukaran uang di masyarakat, BI Sulbar mempersiapkan sejumlah strategi.
Selain menyiapkan uang tunai Rp 1,5 Triliun, pihak BI bakal mengoptimalkan distribusi uang melalui layanan kas titipan di Polman dan Pasangkayu.
“Kas titipan ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dibsekitarnya,” imbuh Dadal.
Strategi berikutnya, BI Sulbar bekerjasama dengan 12 bank lainnya menyediakan layanan penukaran di 44 titik kantor perbankan.
Selanjutnya, BI melakukan “aksi jemput bola” dengan menyediakan layanan kas keliling di pusat keramaian.
Terakhir, BI Sulbar menyediakan layanan penukaran uang di kantor BI dengan konsep drive thru.
Layanan tersebut dapat memudahkan masyarakat karena dapat langsung menukar uang tanpa turun dari kendaraan. (mg)