
Mateng, 8enam.com.-Peristiwa Nuzulul Qur’an sebagai anugerah yang luar biasa dari Allah Subhanahu Wata’ala, yang berkenan menurunkan Al Qur’an kepada seluruh umat melalui Nabi Muhammad SAW. Nuzulul Qur’an diperingati sebagian umat muslim berdasarkan tanggal pertama kali Al Qur’an diturunkan pada Nabi Muhammad SAW. Umat Islam meyakini, 17 Ramdhan sebagai Nuzulul Qur’an.
Jum’at (16/6/2017), Remaja Mesjid Raodatul Muhajirin Dusun Karondang Desa Babana Kecamatan Budong-budong Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), menggelar peringatan Nuzulul Qur’an. Dan di tutup malam 25 Ramadan dimesjid Raodatul Muhajirin Karondang, dengan Tema “Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah SWT dan Mempererat Tali Silaturahmi Antar Remaja Mesjid Karondang dengan Masyarakat”.
Acara penutupan Nuzulul Qur’an tersebut, dihadiri oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulbar Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Mateng, H. Sukardi M Noer, Camat Budong-budong, tokoh pemuda, Tokoh Agama dan Masyarakat Dusun Karondang.
Dalam Sambutannya, Sukardi M Noer mengatakan, ini merupakan modal utama terhadap pembinaan generasi muda, ini penting dilakukan karna generasi yang akan datang itu ditentukan oleh generasi sekarang. Jika generasi sekarang pembinaannya bagus, moralitasnya bagus sudah bisa ditentukan generasi selanjutnya akan bagus.
Dia mengajak masyarakat untuk senantiasa menggalakkan kegiatan keagamaan, karna anak-anak harus disibukkan dengan kegiatan dan jagan putus. Jika anak-anak dibiarkan menganggur, maka anak-anak bisa terjerumus kepada hal-hal yang tidak diinginkan karna waktunya banyak terbuang. jika waktunya disita dengan pembinaan pendidikan, kerohanian, keagamaan dan sebagainya, maka generasi penerus akan melupakan hal-hal yang negatif.
“Saya berharap, sebaiknya kegiatan seperti ini dilakukan mulsi dari tingkat Dusun, Desa, Kecamatan hingga ke Kabupaten, agar supaya pembinaan generasi kita dalam hal membina moralitas generasi muda yang simultan terhadap seluruh masyarakat Mateng khususnya dan jika perlu di Sulawesi Barat,” Ujarnya.
Sementara Camat Budong-budong, Hj. Najir Tahir menyampaikan bahwa Generasi muda saat berada diambang yang sangat memperihatinkan, terutama dalam hal membaca Al-Qur’an, akan ada masa dimana anak-anak tidak mengetahui yang mana Al-Qur’an dan yang mana bukan Al-Qur’an.
“Olehnya itu, mulai dari sekarang marilah kita berikan dorongan kepada anak-anak kita untuk jauh lebih mengenal lagi Al-Qur’an dengan kegitan keagaman,” pungkas camat Budong-budong.
Sedangkan Pembina Remaja Mesjid Raodatul Muhajirin Karondang, Muh. Kasim mengatakan, untuk mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak ada maanfaat bagi remaja maka dari itu pihaknya menyibukkan remaja dengan kegiatan keagamaan.
“Kita sering mendengar diluar sana bahwa banyak anak muda yang berurusan dengan kepolisian, dikarnakan tidak adanya kegiatan yang bernilai positif baik untuk diri sendiri maupun untuk remaja,” tuturnya
Dia katakan, ada hikmah yang bisa diambil dari kegiatan Nuzulul Qur’an ini, yaitu ibu-ibu yang sangat sibuk akan urusannya, akhirnya mengajarkan anak-anaknya yang baru berumur 3 sampai 4 tahun untuk menghafal Al-Qur’an. Minimal bagaimana dia tampil didepan tidak ragu-ragu menyampaikan kebenaran ayat-ayat Allah. (Ysn Hms/Ra)