Mamasa, 8enam.com.-Akibat ulah beberapa oknum polisi yang diduga mengeroyok seorang warga di Tempat Hiburan Malam (THM), membuat sejumlah warga Buntukasisi, Desa Osango, Kecamatan Mamasa melakukan aksi protes dengan memalang jalan menuju kantor Polres Mamasa.
Aksi palang berlangsung sejak pagi hari dan hingga pukul 13.00 (siang) belum juga terbuka. Hal ini segera disikapi jajaran Polres Mamasa dengan melakukan musyawarah ke sejumlah tokoh setempat, guna mengendalikan situasi dan memediasi masalah yang timbul.
Albert Orang Tua Alvin (korban) saat ditemui di Puskesmas Mamasa, Selasa (20/6/2017) mengatakan, dirinya sangat terkejut mendengar informasi terkait penganiayaan terhadap anaknya, yang diduga dilakukan beberapa oknum polisi. Dia berharap, masalah yang ada diselesaikan secara adat dan hukum yang berlaku.
Albert menjelaskan, bagian kepala, Alvian (Alvin) Memar, Mata Lebam serta bagian belakang korban sakit. Hal itu diperkirakan terkena hantaman benda tumpul dan pukulan, namun karena kondisi korban yang masih lemah, sehingga akan dicek lebih mendalam lagi bagaimana kondisi dibagian dalam kepala, sehingga akan dirujuk ke Rumah Sakit Polman.
Langi’ (Rekan Korban di TKP) menuturkan, kejadian berlangsung di Cafe Lestari sekitar pukul 01.00 Wita. dia tidak mengetahui secara persis apa masalahnya sehingga beberapa oknum polisi memukuli Alvin.
Dia mengungkapkan, awalnya ia duduk bersama Alvin dan beberapa oknum polisi juga berada di meja sebelah. Tanpa ada cekcok dari kedua pihak, saat Alvin berjalan keluar untuk buang air, tiba-tiba dipukuli beberapa orang yang mengaku sebagai polisi.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Mamasa, AKBP. Suhendro saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, Pihaknya telah memanggil tokoh adat, tokoh masyarakat Buntukasisi untuk membicarakan masalah yang ada.
“Kami mempercayakan sepenuhnya ke sejumlah tokoh tersebut sesuai hasil pertemuan yang dilakukan. Kita berharap tokoh-tokoh yang ada mampu memediasi masalah ini, sebab budaya masyarakat setempat tetap wajib dihargai,” ungkapnya.
Kapolres juga menerangkan, awalnya ada tiga anggota Polisi yang telah diamankan bahkan disel, namun sesuai proses pengembangan kasus, diperkirakan akan bertambah hingga 5 orang.
Ia menghimbau, agar semua pihak mendukung proses penanganan yang telah berlangsung, karena harus diketahui bersama bahwa, kejadian tersebut terjadi di THM dan bisa saja hal itu akibat minuman keras. (Pan).