Mamuju Utara, 8enam.com.-Insiden kekerasan terhadap salah seorang Wartawan media elektronik, “Manakarra TV”, Busram saat melakukan peliputan proyek pembangunan Rumah Sakit Regional Provinsi Sulbar di Kabupaten Mamuju, oleh oknum Pekerja proyek pembangunan pengembengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju beberapa waktu lalu, mendapat kecaman dari berbagai pihak, mulai dari rekan sesame jurnalis sampai aktivis mahasiswa.
Penasehat Forum Wartawan Mamuju Utara (Format), Drs Suamin Rahim, saat ditemui oleh Wartawan media ini, sabtu kemarin, mengatakan, sangat mengecam aksi pemukulan yang dialami oleh rekan Wartawan dari Manakarra TV (Busman) di Mamuju. Apalagi menurutnya, saat terjadi pemukulan, Busman saat itu sedang dalam melakukan tugas Jurnalisnya.
“Ini tidak boleh di biarkan berlarut-larut, dan saya meminta kepada penegak Hukum agar pelaku pemukulan diberi ganjaran seberat-beratnya, mengingat para pekerja Pers dilindungi langsung oleh Undang-undang apa lagi saat itu, rekan kami sedang melakukan tugas Jurnalisnya,” tegasnya.
Pria yang akrab disapa Adam Kawilarang ini juga meminta kepada penegak Hukum agar lebih memperhatikan dan memberikan rasa aman kepada rekan-rekan Pers, dan semua polemik yang pernah menimpa rekan-rekan Pers agar jangan pernah di anggap remeh, apa lagi menurutnya Pers adalah salah satu unsur yang berperan dalam merebut kemerdekaan NKRI.
“Hal ini perlu kita kawal bersama-sama, agar proses hukumnya dapat berjalan cepat. Saya juga berharap, kedepannya jangan lagi kejadian serupa, olehnya itu perlunya ganjaran Hukum yang seberat-beratnya kepada pelaku kekerasan terhadap Insan Pers,” harapnya. (Edison S)