Mateng, 8enam.com.-Dihadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), H. Muh. Amin Jasa paparkan potensi kelautan dan perikanan Kabupaten Mateng. Hal tersebut di sampaikan saat Reses Anggota DPR RI, Selasa (1/8/2017).
Wabup katakan, Panjang pantai 86,213 km, jumlah nelayan 1079 orang, dengan jumlah tangkapan 1402,4 ton pertahun. Jenis tangkap ikan yang dominan adalah ikan Cakalang, ikan Layang, ikan Tongkol, ikan Tembang dan ikan Baronang.
Menurutnya, Produktivitas tangkap belum maksimal. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sarana dan prasarana tangkap. Nelayan tangkap masih bersifat tradisional dengan menggunakan perahu dayung dan sebagian perahu tempel (katinting).
Dia juga katakan, Potensi perikanan budidaya juga cukup besar, Luas tambak budidaya air payau 10.597.5 Ha (eksisting) yang baru produktif 4,168.6 Ha. Jenis ikan yang dibudidaya antara lain, udang Windu, udang Vaname. Bandeng, udang Api-api.
“Produksi budidaya air payau relatif masih belum maksimal, oleh karena sistem budidaya masih tradisional dan semi intensif, disebabkan karena keterbatasan modal dan sarana prasarana pendukung produksi,” ujarnya.
Demikian juga budidaya ikan air tawar tambahnya, memiliki potensi kolam 204,5 Ha eksisting, yang produktif baru berluasan 72.3 Ha dengan jenis ikan air tawar yang dibudidayakan yaitu, ikan Mas, Nila dan Lele, Jumlah budidaya ikan 827 orang (Pembudidaya ikan air payau dan air tawar.
Lanjutnya, Potensi Budidaya rumput laut yang ada di wilayah Mamuju Tengah adalah perairan Pulau Kambunong. Pantai Anggaleha dan Kamansi Desa Lumu, Kelompok-kelompok pengolahan hasil perikanan masih sangat minim,
“Olehnya itu sekarang kita berupaya untuk mendorong pembentukan pembinaan kelompok-kelompok pengolahan hasil perikanan dan pemasaran hasil,” ungkap Wakil Bupati Mateng.
Ditempat yang sama Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebyakto menyampaikan, Besarnya target peningkatan produksi perikanan budidaya tersebut memungkinkan untuk dicapai, karena ketersediaan potensi sumberdaya dan lahan yang memadai serta keragaman komoditi ungulan yang dimiliki.
“Lahan yang bisa digarap 4.000Ha, Namun demikian, produksi masih sekitar 800 Ton, jika seandainya 4.000 Ha dan 1 Ha bisa menghasilkan 500 Kilo dengan sistem tradisional untuk udang Paname dan untuk udang windu 1 Ha digarap dengan sistim tradisional menghasilkan 100 Kilo. Maka dalam 1 priode bisa menghasilkan 2.000 Ton dan jika dalam 1 Tahun bisa dikelola 2 kali maka dapat menghasikan 4.000 Ton jika dikelola dengan baik. Namun demikian, memang kita mengakui sarana dan prasarana karena keterbatasan anggaran masih menjadi kendala,” ungkapnya.
Sehingga dengan kunjungan anggota DPR RI tentu saja dengan dukungannya pihaknya menyampaikan, di tahun 2017 Atas dukungan dari anggota DPR RI, Dirjen Perikanan Budidaya mendapatkan anggaran tambahan sebesar Rp. 154 Milyar, dan tentu saja anggaran ini akan gunakan untuk bantuan-bantuan kepada Masyarakat.
Untuk di ketahui, Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI, ke Kabupaten Mateng Provinsu Sulbar, Drs. H. Ibnu Munsir, Sulaiman L Hamzah, Agustina Wilujen Pramestuti, SS. Ir. KRT. H. Darori Wonodipuro. MM.
Turut hadir. Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kementrian Pertanian, BUMN Pupuk Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim, Sangyangsri, PT. Pertani serta Bulog. Mendampingi Anggota DPR RI dalam Kunjungan Kerja Reses komisi IV DPR RI, Didesa Tumbu Kecamatan Topoyo. (Ysn Hms/Ra)