Mamuju Utara, 8enam.com.-Kurang lebih satu hektar hutan mangrove di Tanjung Bakau, Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara(Matra) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), yang sebelumnya ratusan pohon Manggrove tumbuh lebat didekat pabrik pengolahan minyak sawit PT Tanjung Saran Lestari (TSL) mati dan kering, diduga karena tercemar limbah pabrik PT. TSL (Astra Group).
Selain mangrove yang mati, nelayan yang biasanya menjala ikan disekitar Tanjung Bakau juga mengeluh. penyebabnya karena daya tangkap nelayan yang biasanya mencari ikan disekitar mangrove kini mulai kesulitan mendapatkan ikan.
Sementara pembuangan air hasil olahan PT. Tanjung Sarana lestari yang seharusnya dibuang jauh dari lokasi hutan mangrove, sesuai penetapan dari Badan Lingkungan Hidup, dibiarkan pihak perusahan bocor dan mencemari hutan mangrove.
Mahmud salah seorang pemancing ikan yang saat itu berada dilokasi mengatakan, sebelum hutan mangrove mati, nelayan tidak kesulitan mencari ikan, namun karena adanya limbah pabrik yang dibuang dekat hutan Mangrove, nelayan dan pemancing sulit sekali mendapatkan ikan. (joni)