Mateng, 8enam.com.-Akibat tingginya curah hujan sejak dua hari terakhir, mengakibatkan sungai Topoyo meluap, hal itu dikarenakan tidak mampunya sungai Topoyo untuk menampung besarnya debit air. Sehingga beberapa desa di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) terendam banjir.
Desa salule’bo, salah satu desa yang terkena dampak banjir paling parah dari beberapa desa yang ada di Kabupaten Mateng, karena ketinggian air mencapai 1,5 meter dan menyebabkan satu rumah milik warga yang hanyut terbawa air, Empat rumah terkena longsor, puluhan rumah terendam banjir, puluhan hektar tanaman padi tersapu banjir, kebun coklat, kebun jagung, bahkan tiga unit sepeda motor dan 52 karung jagung hanyut terbawa air.
Di komfirmasi via telpon Jum’at (27/1/2017), Kepala Desa Salule’bo, Umar H menuturkan, banjir ini di akibatkan karena curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ini, sehingga mengakibatkan sungai Topoyo tidak mampu menampung besarnya debit air. Dan air mulai naik sekitar pukul 21.00 malam.
Dia menuturkan, sekitar pukul 02.00 dini hari, ada laporan warga bahwa ada rumah warga yang hanyut di bawa air. Kemudian pagi harinya, pihaknya bersama sekitar 40 orang warga menuju kelokasi rumah warga yang hanyut terbawa air. Ternyata sampai di lokasi, bukan hanya satu rumah saja yang tergenang air, ada lima rumah, satu diantaranya yang hanyut di bawa air, akibat meluapnya sungai Salumabulan di Dusun Karomana, dan empat rumah yang terkena longsor.
“Untuk di Dusun Mambi, ada sekitar 70 rumah yang terendam banjir, karena smalam suntuk air sudah menggenangi rumah warga. Dan saya belum bisa tembus kesana karena akses menuju ke Dusun Mambi itu mash tertutup oleh banjir,” ucap Umar H.
Lanjutnya, “Selain satu rumah yang hanyut di bawa air, dan empat rumah yang terkena longsor, ada tiga unit motor, satu bak air untuk pengairan sawah, sekitar 150 hektar tanaman padi terendam air, puluhan hektar kebun jagung dan kebun coklat juga terendam banjir,” ucapnya lagi.
Karena derasnya hujan lanjutnya, ketinggian air di jalan saja itu sekitar 1,5 meter. Dan Kalau mau di hitung kerugiannya akibat musibah banjir ini, itu sekitar ratusan juta, karena ada 52 karung jagung milik warga ya ng hanyut di bawa air, Termasuk kebun jagung.
Dia mengaku, pihaknya sudah memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya hanyut terbawa air, berupa beras dan ada juga uang sambil menunggu bantuan dari pihak Pemda Mateng. Dan bantuan yang paling utama yang di harapkan adalah tenda, kalau ada juga bahan makanan dan air bersih itu merupakan satu kesyukuran. (Ra)