Mateng, 8enam.com.-Berkembangnya isu di Media Sosial (Medsos) beberapa hari terakhir yang mengatakan bahwa warga eks Timor-Timor yang ada di Desa Sejati (Tobadak 8 red) Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) akan kembali Pulang Kampung (Pulkam) ke negaranya adalah hoak dan di bantah oleh warga eks Timor-Timor.
Menyikapi isu tersebut, Bupati Mateng, H. Aras Tammauni di dampingi oleh Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Mateng, Askary, Asisten 1 Bidang Pemerintahan Sekretarist daerah, Ramlie Syalawat, Kepala Kesbang Pol, Sahruddin Tinggi, Kepala Dinas Ketentraman dan ketertiban umum, Hasanuddin HW, Kepala PMD, Dzulkifli, Kadis PU, Muh. Akhyar, Kasat Brimob Polda Sulbar, Kapolsek Tobadak dan Perwira Penghubung TNI, langsung mengunjungi warga eks Timor-Timor yang ada di Desa Sejati untuk mengetahui kebenaran isu tersebut, Kamis (13/4/2017).
Di hadapan Bupati Mateng, salah seorang warga eks Timor Leste, Hanfi Martin dengan tegas membantah isu tersebut. Karena tidak ada warga eks timor leste yang mau pulang ke Timor Leste, dan isu yang beredar di Medsos tersebut bukan informasi dari warga eks Timor Leste yang ada di Kabupaten Mateng.
“Februari 2017, saya bersiahturahmi ke Timor-Timor, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemerintah setempat dan Kepala Desa mendatangi saya untuk meminta masyarakat Timor-Timor yang ada di Kabupaten Mateng untuk kembali pulang ke Timor-Timor. Saya katakan, silahkan, tapi harus berurusan dengan pemerintah. Memang saya yang mengurus mereka untuk di bawa ke Kabupaten Mateng, tapi kalau untuk membawa pulang kembali saya tidak berani. Karena di Kabupaten Mateng kami sudah punya pemerintah, kami sudah dikasi tempat, dikasi rumah. Jadi kalau pemerintah mengizinkan ya silahkan, tapi kalau pemerintah tidak mengizinkan, kami tidak berani minta pulang,” terang Hanafi Martin.
Bantahan yang sama juga di katakan oleh Sekertaris Desa (Sekdes) Desa Sejati, Ali Muslim, bahwa berita tersebut tidak benar, memang sebagai warga eks Timor-Timor ada kerinduan untuk pulang ke kampung, bukan berarti warga eks Tim-tim yang pulang kekampung karena masalah tidak di perhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Mateng. Karena menurutnya, kehidupan warga eks Timor-Timor yang ada di Kabupaten Mateng ini lebih baik kehidupannya di bandingkan sebelum mereka ada Kabupaten Mateng khususnya di Desa Sejati.
“Memang beberapa bulan yang lalu ada kunjungan dari Kementerian Sosial dari Timor Leste yang datang ke Desa Sejati, tetapi itu hanya sebatas kunjung bersilahturahmi dengan keluarganya yang ada di sini (Desa Sejati red). Bahkan mereka sampaikan bahwa, kalian disini hidup sudah bagus, kalau mau pulang ke Timor Leste butuh uang Rp 300 sampai Rp 400 juta,” pungkas, Ali Muslim.
Melihat perkembangan Kabupaten Mateng yang begitu pesat sebagai kabupaten baru lanjutnya, pihaknya takut ada oknum yang memamfaatkan situasi ini dengan mengambil gambar orang berkulit hitam yang sama dengan orang Timor-Timor dengan kondisi mental yang rusak sementara mencari makanan di tempat sampah, kemudian di ekspos dengan mengatakan orang Indonesia memperlakukan orang Tim-Tim seperti binatang.
“Sekali lagi saya sampaikan, tidak ada warga eks Tim-tim di Desa Sejati yang mau meninggalkan tempat tinggalnya lantaran hidup susah, itu tidak ada. Yang ada warga pulang ke kampung karena rindu dengan keluarganya di sana (Tim-tim). Sekali lagi, warga eks Timtim yang pulang kampung hanya bersilahturahmi dan kerinduan dengan keluarganya di sana,” tegasnya.
Di tempat terpisah, Bupati Mateng H. Aras Tammauni mengatakan, seperti yang di sampaikan oleh warga eks Tim-tim, bahwa isu yang beredar di Medsos yang mengatakan bahwa warga Eks Tim-Tim yang ada di Desa Sejati ingin pulang ke kampung halamannya adalah isu yang tidak benar, dan bisa dikatakan itu isu provokator.
“Kita sudah dengar langsung dari masyarakat, bahwa apa yang di beritakan di Medsos itu tidak benar,” ucap H. Aras.
Kedepan pihaknya akan selalu melakukan pendekatan kepada masyarakat, karena seperti yang di sampaikan oleh warga eks Tim-tim, kepedulian pemerintah Indonesia khususnya Pemerintah Kabupaten Mateng sangat memperhatikan warga eks Tim-tim. (Ra)