Bolsel, 8enam.com.-Penyebaran virus corona yang kini terus mengalami peningkatan dan entah kapan akan berakhir. Akibat dari penyebaran virus tersebut, masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktivitas diluar rumah, bahkan dilarang keluar kalau tidak sangat mendesak.
Melihat dampak dari penyebaran Virus Corona yang begitu sangat menghawatirkan membuat sekelompok pemuda Desa Tolondadu 1, Kecamatan Bolaang UKI, Kabupaten Bolsel berinisiatif untuk menyulap lahan tidur menjadi lahan produktif.
Dicky Gobel salah satu pemuda Desa Tolondadu 1 mengatakan, gerakan ini bermula dari keresahan para pemuda Desa Tolondadu 1 terhadap dampak dari covid-19 yang sangat menghawatirkan, pandemi Covid-19 memang menimbulkan dampak yang sangat luar biasa di segala sektor.
“Dampak paling dekat yang di timbulkan oleh pandemi covid-19 adalah sektor kehidupan ekonomi rumah tangga. Masyarakat yang mengikuti protokol kesehatan dengan menerapkan physical distancing, akhirnya mengalami krisis ketersediaan kebutuhan pangan,” ucap Dicky Gobel kepada awak media saat di konfirmasi Jum’at (19/6/2020).
Dicky menyebut, gerakan memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif, murni dari keresahan pemuda Desa Tolondadu 1 terhadap dampak dari pandemi covid-19 di bidang perekonomian. Dimana dampak dari pandemi ini bisa menimbulkan krisis ketersediaan kebutuhan pangan, apabila Pandemi Covid-19 ini berkepanjangan.
“Dengan modal keresahan, semangat dan kekompakan kami dalam meminimalisir terjadinya krisis pangan akibat dari dampak pandemi covid-19, mendapatkan dukungan dari masyarakat Desa Tolondadu 1, hal ini di buktikan dari bantuan masyarakat terhadap gerakan kami dalam memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif, kurang lebih setengah hektar lahan kosong milik masyarakat yang di pinjamkan kepada kami pemuda Desa Tolondadu 1 untuk di garap menjadi lahan produktif,” ungkapnya.
Lahan yang di pinjamkan oleh masyarakat kepada pemuda lanjut Dicky, kurang lebih setengah hektar yang terbagi dua lokasi, lokasi pertama adalah lahan kosong yang menjadi tempat pembuangan sampah, dengan luas kurang lebih 11 X 25 meter dan lahan yang ke dua juga lahan kosong yang luasnya kurang lebih 10 X 41 meter.
“Lahan pertama yang memiliki luas kurang lebih 11 X 25 rencananya akan kami tanami rempah seperti cabai, tomat, bawang merah, bawang putih dan lain-lain. Sedangkan lahan yang ke dua yang luasnya kurang lebih 10 X 41 ini akan kami tanami umbi-umbian seperti singkong, ubi jalar, dan lain – lain. Bahkan masyarakat meminjamkan jonder alat pertanian untuk membajak lahan agar gerakan kami dalam menggarap lahan kosong menjadi lahan produktif berjalan lancar. Kami sangat berterima kasi kepada masyarakat atas dukungan, support dan bantuannya kepada kami, sehingga gerakan kami pemuda Desa Tolondadu 1 dalam memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif,” tuturnya.
Selain mendapat dukungan dari masyarakat lanjut Dicky, pemerintah Desa Tolondadu 1 juga mensuport dan mengapresiasi gerakan pemuda dalam mengolah lahan kosong menjadi lahan produktif.
“Kami berharap kepada pemerintah Desa Tolondadu 1 agar kiranya memberikan bantuan, dalam hal ini pupuk atau bibit agar kegiatan kami ini sukses, sebab yang menjadi kendala kami adalah kurangnya ketersediaan bibit yang akan kami tanam dan pupuk. gerakan kami ini adalah kegiatan yang positif yang hanya bermodalkan semangat dan kekompakan kami dalam menggarap lahan kosong menjadi lahan produktif,” tutupnya. (2M)