Mamuju, 8enam.com.-Aksi unjuk rasa dari sejumlah massa keluarga besar Andi Rotja Baharia Dai, anak pertama dari Djalaluddin Ammana Inda mewarnai prosesi pengukuhan Putra Mahkota Kerajaan Mamuju dan pelantikan sejumlah perangkat adat lainnya yang dilaksanakan di rumah adat Mamuju, Rabu (12/7/2017).
Dalam orasinya, Andi Putra Manakarra melayangkan kritik dan protes keras atas prosesi pengukuhan putra Mahkota kerajaan Mamuju dan pelantikan sejumlah perangkat adat lainnya. Dengan alasan tidak adanya komunikasi atau pelibatan keluarga keturunan dari Djalaluddin Ammana Inda.
”Kami menolak keras, pengukuhan putra Mahkota kerajaan Mamuju dan pelantikan sejumlah perangkat adat lainnya. dengan alasan tidak adanya komunikasi atau pelibatan sebahagian keturunan Djalaluddin Ammana Inda dalam hal ini kami yang juga merupakan keturunan langsung dari beliau,” Ungkap Andi Putra Manakarra.
Dalam kerajaan Mamuju lanjutnya, tidak ada yang dikenal dengan Putra Mahkota dan proses penempatan perangkat adat yang saat ini, itu tidak sesuai dengan aturan adat yang sebenarnya. Sehingga selaku cucu Djalaluddin Ammana Inda, pihaknya menolak keras atas pengukuhan putra Mahkota dan pelantikan perangkat adat Mamuju tersebut.
“Kami menilai Prosesi pengukuhan putra mahkota yang menobatkan, Andi Akram Dai, sebagai putra mahkota itu tidak sesuai, dan kami juga menegaskan bahwa tidak ada sangkut pautnya dengan pemerintah Kabupaten Mamuju dalam prosesi adat Mamuju,” Tegasnya.
Terpisah, Andi Aco yang yang mengaku anak dari Andi Khaer Dai, anak kedua Raja Mamuju, Djalaluddin Ammana Inda, menjelaskan bahwa dalam pengangkatan Raja harus melihat adat.
“Seharusnya, untuk pergantian Raja ini harus ada musyawarah terlebih dahulu dengan keluarga, karena kita tahu saat ini masih ada anak Djaluddin Ammana Inda, Raja Mamuju sebelumnya atau saudara Andi Maksum Dai yaitu Andi Amir Dai,” paparnya.
Lebih jauh dia katakan, sudah beberapa kali komunikasi untuk memusyawarakan pergantian tersebut dengan semua keluarga. Namun hal itu tidak di indahkan oleh Raja Mamuju saat ini. “kami pernah beberapi kali kordinasi, tapi tidak di ditanggapi,” pungkasnya
Aksi unjuk rasa penolakan pengukuhan Putra Mahkota Kerajaan Mamuju tersebut dapat di tenangkan setelah Pemangku adat H. Aras Tammauni selaku Pue Ballung, menerima puluhan massa aksi yang berunjuk rasa di hadapan rumah Adat. Dan setelah itu massa aksi tersebut membubarkan diri. (An)