8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Sebanyak 33 peserta didik Sekolah Inspektur Polisi tahun 2018 mengikuti tes akademik yang digelar di aula Hotel Berkah Mamuju, Selasa (13/2/2018).
Seluruh peserta Tes Akademik ini adalah Polisi Laki-laki. Tes akademik ini juga merupakan tahapan yang penting dalam proses penerimaan anggota Calon Perwira Polri, yang mana seleksi ini dilaksanakan guna mengukur kemampuan berpikir dan kemampuan akademis para peserta baik dalam kedinasan nanti maupun di luar kedinasan.
Proses ujian akademik tersebut diawali dengan pembukaan soal yang masih bersegel dalam bentuk CD didalam amplop. Amplop ini kemudian dibuka oleh perwakilan peserta dan disaksikan oleh panitia maupun pengawas internal dan eksternal. Kemudian soal tersebut digandakan menggunakan beberapa unit mesin fotocopy yang ada didalam ruangan. Proses ini dilakukan panitia untuk memastikan tidak ada kebocoran soal dalam proses seleksi tersebut.
Tes psikologi ini dipimpin langsung oleh AKBP Muhammad Zakiy Ketua TIM (Kabag Dalpers Ro SDM Polda Sulbar).
“Saya mengharapkan kepada para peserta agar benar-benar serius dan percaya diri sdalam mengikuti tes, Apapun nanti hasil akhirnya semua tergantung dari kualitas para peserta semua,” ujar AKBP Muhammad Zakiy.
AKBP Muhammad Zakiy juga mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan, rajin berolahraga dan tidak percaya pada oknum yang menjanjikan kelulusan. pihaknya juga menekankan keseriusan dan kedisiplinan kepada seluruh calon, ikuti apa yang baik, jauhi segala perbuatan yang dapat mengagalkan saudara dalam seleksi nanti.
Ditempat berbeda, Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Hj. Mashura mengatakan, Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sulbar selalu mengutamakan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis) dan anti KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dalam seluruh proses seleksi pendidikan anggota Polri, sehingga terpilih personel Polri yang terbaik untuk menjadi Perwira Polri yang mampu memberikan pengabdian terbaiknya kepada masyarakat di wilayah hukum Polda Sulbar sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan serta Penegak Hukum,” tutup AKBP Hj. Mashura.
(Wirad)
