8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) mengambil langkah maju dalam memperkuat budaya literasi daerah dengan mematangkan penyusunan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pembudayaan Kegemaran Membaca melalui Gerakan Sulbar Mandarras. Rapat finalisasi regulasi penting ini digelar di Ruang Rapat Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Sulbar pada Selasa, 2 Desember 2025.
Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemkesra Setda Sulbar, Muhammad Jaun, selaku Ketua Tim Gerakan Sulbar Mandarras. Turut hadir Hajrul Malik, Wakil Ketua Tim sekaligus Tenaga Ahli Gubernur, Kepala Dinas Perpusip Sulbar Mustari Mula, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Hukum, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penggerak lainnya.
Fokus utama pembahasan adalah penguatan konsep Rumah Mandarras. Fasilitas ini akan dijadikan sarana utama gerakan, berfungsi sebagai pusat aktivitas literasi, budaya, digital, dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
Asisten I Muhammad Jaun menegaskan bahwa kehadiran Pergub ini sangat krusial sebagai landasan hukum yang kokoh bagi gerakan literasi daerah.
“Rumah Mandarras harus menjadi ruang hidup masyarakat untuk membaca, belajar, dan memperkuat jati diri Mandar,” tegas Muhammad Jaun, menekankan bahwa gerakan ini bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang identitas lokal.
Selain itu, rapat juga mendiskusikan batasan kewenangan, upaya penguatan perpustakaan keliling, program literasi digital, serta pola kemitraan yang efektif dengan pemerintahan desa dan berbagai komunitas literasi yang ada. Pergub ini ditargetkan untuk segera difinalisasi setelah melalui proses harmonisasi akhir di Biro Hukum.
Kepala Dinas Perpusip Sulbar, Mustari Mula, menambahkan bahwa Pergub ini akan menjadi instrumen vital untuk memastikan setiap program literasi di Sulbar berjalan lebih terarah, terintegrasi, dan berkelanjutan.
“Program Sulbar Mandarras yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S. Mengga, bukan hanya soal membaca, tetapi membangun ekosistem literasi terintegrasi. Perpustakaan, sekolah, pemerintahan desa hingga komunitas harus bergerak bersama,” pungkas Mustari Mula.
Melalui Gerakan Sulbar Mandarras dan dukungan regulasi yang kuat, Pemprov Sulbar berharap dapat menumbuhkan gerakan kolektif masyarakat untuk menguatkan budaya baca dan identitas kebudayaan Mandar di seluruh wilayah Sulbar. (Rls)
