Kamis , Juni 26 2025
Home / Daerah / Menumbuh Kembangkan Budaya Literasi, Dispusip Gelar Lomba Baca Puisi Antar Siswa

Menumbuh Kembangkan Budaya Literasi, Dispusip Gelar Lomba Baca Puisi Antar Siswa

Mamuju, 8enam.com.-Dalam upaya menumbuh kembangkan budaya literasi, Dinas perpustakaan dan kearsipan (Dispusip) Kabupaten Mamuju menggelar lomba baca puisi antar siswa dan siswi di Mamuju, Selasa (22/8/2023).

Perlombaan tersebut dibagi dua kategori, tingkat sekolah dasar (SD) dan tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Lomba cipta dan baca puisi mengangkat tema ” Perjuangan dan Kearifan Lokal”.

Kegiatan dilaksanakan di pelataran kantor Dispusip Kabupaten Mamuju Sulbar, yang di ikuti sebanyak 46 peserta tingkat pelajar SD dan SMP.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju, Muhammad Fausan Basir dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan tersebut terinspirasi atas rasa cinta tanah air serta menyelam semangat patriotik para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Ini merupakan bagian dari upaya kita dalam menumbuh kembangkan budaya literasi, melalui perantara media puisi yang didalamnya berisi indahnya sajak-sajak. Dengan puisi semua hal bisa di ekspresikan, termasuk pula semangat para pahlawan terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ungkap Fausan, Selasa (22/8/2023).

Para peserta pun diwajibkan membawakan 2 puisi pilihan yang terdiri atas Puisi Diponegoro, Karawang-Bekasi, Persetujuan dengan Bung Karno yang merupakan karya Chairil Anwar. Kemudian Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini, serta Sebuah Jaket Berlumur Darah karya Taufiq Ismail. Juga Bunga dan Tembok serta Sukmaki Merdeka karya Wiji Tukul.

Puisi Karya W.S. Rendra dengan judul Gugur, Gerilya, dan Doa Serdadu Sebelum Berperang. Lalu kemudian Puisi Karya Sapardi Djoko Damono dengan judul Hari Kemerdekaan dan Atas Kemerdekaan. Selain itu juga terdapat puisi Putra-putri Ibu Pertiwi karya Mustofa Bisri, Lagu dari Pasukan Terakhir karya Asrul Sani, Pahlawan Tak Dikenal Karya Toto Sudarto Bachtiar, serta Musium Perjuangan karya Kuntowijoyo yang dapat menjadi alternatif pilihan peserta untuk dideklarasikan saat lomba berlangsung.

Kegiatan tersebut digelar dalam rangka Memperingati Hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 , juga sebagai bagian dari menyemarakkan bulan kemerdekaan.

Lomba tersebut dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Syafri Arifuddin Masser (pegiat literasi), Rezki Amalia (praktisi media dan pegiat seni budaya) serta Imelda Adhi Yani Praktisi Media dan Pegiat Budaya. (*)

Check Also

APBD SERTA PUBLIC VALUE

Oleh: DR. H. Suhardi Duka, MM Pelaksanaan APBD tahun 2024 diganjar BPK dengan opini Wajar …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *