Mamuju, 8enam.com.-Pertanyakan anggaran yang digelontorkan kementerian PUPR untuk Sulawesi Barat Senilai Rp. 127.768.155.000,00 milyar dengan program pembangunan renovasi sekolah di 5 kabupaten di Sulbar, Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pemerhati Pendidikan Sulawesi Barat seruduk Kantor Dinas PU PR Sulbar, Jum’at (6/9/2019).
Namun sayang, Kepala Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BPPWK) Kementrian PUPR Provinsi Sulawesi Barat, Normansyah tak mau menemui massa aksi.
Atas hal itu, Kapolres “Metro” Mamuju, AKBP Mohammad Rivai Arvan sesalkan sikap kepala BPPWK Kementrian PUPR Provinsi Sulawesi Barat, Normansyah, yang dinilai tidak kooperatif dalam menanggapi aspirasi Demonstrasi yang digelar Aliansi Masyarakat Pemerhati Pendidikan Sulawesi Barat.
Padahal Kapolres Mamuju, AKBP M.R Arvan mengaku bahwa pihaknya telah membangun komunikasi dengan pihak Balai BPPWK Sulbar untuk merespon aspirasi massa aksi.
“Kami ini kan tugasnya mengamankan aksi dan juga berperan aktif untuk memfasilitasi dan menjembatani keinginan mereka kepada pihak yang dituju, salah satunya kepalai Balai. Satu hari sebelumnya atau malamnya kami sudah berusaha untuk berkomunikasi dengan yang bersangkutan namun sampai dengan sekarang beliau tidak respon dalam arti tidak kooperatif melihat kami berusaha untuk menjembatani mereka,” kata AKBP M.Rivai Arvan kepada awak media disela-sela pengawalan pengamanan Aksi damai.
“Nah ini juga yang patut saya sesalkan sekali, kenapa begitu? padahal kita kan sebagai aparat pemerintah wajib menjelaskan dan membuka komunikasi dan edukasi kepada masyarakat,” terang AKBP Moh.Rivai Arvan.
Olehnya itu, Kapolres memutuskan untuk meminta kelanjutan dari aksi Aliansi Masyarakat Pemerhati Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, diupayakan digelar pertemuan dengan pihak Balai BPPWK Sulbar, paling lambat tiga hari kedepan.
“Saya minta kepada pak Normansyah selaku kepala balai, supaya kooperatif, harus aktif ya mendengar aspirasi masyarakat, kami siap menjembatani untuk hadir di polres nanti, supaya teman-teman bisa berkomunikasi, ini kan butuh didengar penjelasan. Jadi saya nanti minta petugas saya untuk berkomunikasi dengan kepala balai untuk hadir paling tidak kalau nggak senin hari selasa,” ujarnya.
“Jadi saya minta dan mengharapkan kepada pak Normansyah supaya kooperatif, harus aktif mendengarkan aspirasi masyarakat, jelaskan ke mereka, saya siap menjebatani pak Normansyah supaya hadir dipolres, nanti saya menjembatani teman-teman untuk berkomunikasi,” tegasnya. (edo)