Rabu , Juni 18 2025
Home / Daerah / Maret 2019, Penduduk Miskin Di Sulbar Mencapai 11,02 Persen

Maret 2019, Penduduk Miskin Di Sulbar Mencapai 11,02 Persen

Mamuju, 8enam.com.-Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar merilis presentase penduduk miskin di Provinsi Sulbar Pada bulan Maret 2019, presentase penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita perbulan dibawa garis kemiskinan) di sulbar mencapai 11,02 persen atau 151,40 ribu orang. turun 0,23 persen poin atau secara absolut berkurang 0,38 ribu orang jika dibandingkan dengan kondisi maret 2018 yang mencapai 11,25 persen yaitu 151,78 ribu orang.

Hal tersebut katakan oleh Kepala BPS Sulbar, Win Rizal didampingi Bidang Statistik Sosial, Heni Djumadi saat konferensi pers yang berlangsung diruang pola BPS Sulbar yang dihadiri para perwakilan OPD lingkup Pemprov Sulbar serta puluhan awak media, Senin (15/7/2019).

“Kondisi pada bulan maret 2019 tersebut, jika dibandingkan dengan september 2018 yang sebesar 152,83 ribu orang 11,22 persen, kembali menurun sebesar 1,43 ribu orang atau turun 0,20 persen poin,” kata Win Rizal.

Lanjutnya, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada september 2018 sebesar 9,80 persen menurun menjadi 9,63 persen pada maret 2019. Sementara persentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada pada september 2018 sebesar 11,66 persen menurun menjadi 11,45 persen pada maret 2019.

“Selain itu peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.

Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada maret 2019 tercatat sebesar 77,56 persen. Kondisi ini lanjut Heni, tidak jauh berbeda dengan kondisi september 2018 yaitu sebesar 77,60 persen.

Bagaimana dengan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk pada Bulan Maret 2019?

Dalam penjelasan Kepala BPS Sulbar, pada bulan Maret 2019, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Provinsi Sulbar berdasarkan Gini Rasio tercatat sebesar 0,365 persen. Angka ini menurun sebesar 0,001 poin jika dibandingkan dengan Gini Rasio September 2018 yang sebesar 0,366. Sementara itu jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,370, Gini Ratio maret 2019 turun sebesar 0,005 poin.

Sementara Gini Ratio di daerah perkotaan pada maret 2019 lanjut Win Rizal tercatat sebesar 0,445 menurun dibanding Gini Ratio September 2018 yang sebesar 0,45, tetapi meningkat dibandingkan Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,421.

“Sedangkan Gini Ratio di daerah pedesaan pada Maret 2019 tercatat sebesar 0,317 meningkat dibanding Gini Ratio september 2018 yang sebesar 0,311 tetapi menurun dibandingkan Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,335,” paparnya.

Lanjutnya lagi, pada Maret 2019, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 18,66 persen. Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.

“Jika dirinci menurut wilayah, didaerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 14,65 persen yang artinya berada pada kategori ketimpangan sedang. Sementara untuk daerah pedesaan, angkanya tercatat sebesar 20,59 persen, yang berarti masuk dalam kategori ketimpangan rendah. (edo)

Check Also

Dukung Pendidikan Berkualitas, Gubernur Suhardi Duka Apresiasi Peresmian Kantor GTK

Mamuju, 8enam.com.-Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menghadiri peresmian Gedung Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *