Selasa , Juni 17 2025
Home / Daerah / Ini Realisasi APBD Kabupaten Mateng Tahun Anggaran 2018

Ini Realisasi APBD Kabupaten Mateng Tahun Anggaran 2018

Mateng, 8enam.com.-Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) menyerahkan secara resmi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kabupaten Mateng tentang pertanggungjawan Pelaksanaan APBD tahun 2018 ke DPRD Kabupaten Mateng.

Penyerahan tersebut ditandai dengan digelarnya rapat paripurna oleh DPRD Mateng yang berlangsung diruang rapat Kantor DPRD Mateng, Jum’at (5/7/2019).

Rapat paripurna tersebut dipimpin oleh Wakil Ketu DPRD Mateng, H. Hasanuddin S, Didampingi Anwar Laumma dan di hadiri oleh Sekkab Mateng, H. Askary, Anggota DPRD Mateng dan Kepala OPD lingkup Pemkab Mateng.

Pada kesempatan tersebut, Sekkab Mateng, H. Askary yang mewakili Bupati Mateng, H. Aras Tammauni menyampaikan realisasi Aanggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mateng tahun anggaran 2018.

Askary menyampaikan, target pendapatan dalam APBD perubahan Kabupaten Mateng tahun anggaran 2018 ditetapkan sebesar Rp 638.953.595.346,00 dan terealisasi sebesar Rp 623.527.716.638,08 atau 97,59 persen.

Sementara rincian target dan realisasi pendapatan asli daerah, PAD dianggarkan sampai akhir tahun 2018 sebesar Rp 49.009.146.601,00. Terealisasi Rp 43.816.586.733,36 atau 89,40 persen. Dengan rincian, pajak daerah dianggarkan Rp 10.471.650.000,00. Terealisasi Rp 7.452.547.578,00 atau 71,17 persen.

Retribusi daerah dianggarkan sebesar Rp 11.484.731.100,00. Terealisasi Rp 9.775.681.040,00 atau 85,12 persen. Lain-lain pendapatan daerah yang sah dianggarkan Rp 27.052.765.501,00. Terealisasi Rp 26.588.358.115,36 atau 98,28 persen.

Sedangkan dana perimbangan dianggarkan sampai akhir tahun anggaran 2018 Rp 589.944.448.745,00 yang sampai akhir tahun anggaran 2018 terealisasi Rp 579.711.129.904,72 atau 98,27 persen dengan rincian, dana bagi hasil pajak Rp 11.163.006.723,00, terealisasi sampai akhir tahun 2018 Rp 7.950.531.304,00.

Dana bagi hasil bukan pajak Rp 1.127.689.022,00, terealisasi Rp1.543.487.128,00 atau 136,87 persen. Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 347.815.396.000,00, terealisasi Rp 347.815.396.000,00 atau 100 persen.

Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Rp 103.276.965.000,00, terealisasi Rp 101.780.674.385,00 atau 98,55 persen. DAK non fisik Rp 38.534.849.000,00, terealisasi 34.558.558.891,00 atau 89,68 persen.

Dana penyesuaian Rp 16.500.000.000,00, terealisasi Rp 16.500.000.000,00 atau 100 persen. Dana Desa Rp 45.026.543.000,00, terealisasi Rp 45.226.000.000,00 atau 100,44 persen.

Pendapatan bagi hasil pajak Rp 19.000.000.000,00, terealisasi Rp 17.836.482.196,72 atau 93,88 persen. Bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Rp 5.000.000.000,00, terealisasi Rp4.000.000.000,00 atau 80 persen. Bantuan keuangan dari Pemerintah Kabupaten Rp 2.500.000.000,00, terealisasi Rp 2.500.000.000,00 atau 100 persen.

Untuk realisasi belanja lanjutnya, anggaran dan realisasi belanja daerah yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp 224.625.503.172,00, terealisasi Rp 218.323.491.894,00 atau 97,19 persen. Belanja langsung Rp 521.632.875.802,00, terealisasi Rp 430.584.011.560,00 atau 82,55 persen.

“Realisasi belanja tidak langsung terdiri dari jenis belanja, Belanja pegawai Rp 141.060.181.894,00. Belanja hibah besar Rp 8.171.600.000,00. Belanja bantuan sosial besar Rp 788.200.000,00. Belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota, pemerintahan desa dan Parti Politik Rp 68.179.549.000,00. Belanja tidak terduga Rp 123.961.000,00,” kata Askary.

“Realisasi belanja tidak langsung terdiri dari jenis belanja, belanja pegawai Rp 36.337.446.818,00. Belanja barang dan jasa 187.142.613.306,00 dan belanja modal Rp 207.103.951.436,00,” tambah Askary.

Lanjut disampaikan Askary, penerimaan pembiayaan daerah untuk tahun 2018 Rp 107.604.783.628,00, terealisasi Rp 33.320.381.860,91 atau 30,97 persen dengan rincian, penggunaan Silpa Rp 21.695.985.261,00, teralisasi Rp 21.695.985.261,00 atau 100 persen. Pinjaman dalam negeri Rp 85.908.798.367,00, terealisasi Rp 11.624.396.600,00 atau 13,53 persen.

Askary menambahkan, dari keseluruhan realisasi pendapatan dan realisasi belanja tahun 2018 sebagaimana diuraikan diatas dapat dirinnci, pendapatan daerah Rp 638.953.595.346,00 terealisasi Rp 623.527.716.638,08 atau 97,59 persen. Belanja daerah Rp 746.208.378.974,00 terealisasi Rp 648.907.503.454,00 atau 86,96 persen dan pembiayaan daerah Rp 107.604.783.628,00 terealisasi Rp 33.320.381.860,91 atau 30,97 persen.

“Jadi secara keseluruhan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (Silpa) tahun 2018 adalah Rp 7.940.595.044,99,” ungkapnya. (Ysn Hms/wan/one)

Check Also

Dukung Pendidikan Berkualitas, Gubernur Suhardi Duka Apresiasi Peresmian Kantor GTK

Mamuju, 8enam.com.-Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menghadiri peresmian Gedung Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *