Mamuju, 8enam.com.-Tindakan aparat kepolisian yang menyita uang milik salah seorang pengusaha muda asal Kalukku dinilai over protective atau berlebihan dan dapat membuat orang tidak nyaman.
Pasalnya, Salah satu pengusaha muda yang berasal dari Kecamatan Kalukku, Muh Zulfahmi, AB atau yang sering di sapa dengan sebutan Andis Fahmi, merasa di rugikan atas Operasi pengamanan yang dilakukan oleh Aparat kepolisian.
Operasi pengamanan jelang Pemilukada Sulbar yang di lakukan aparat Kepolisian di kelurahan bebanga, kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju, selasa (14/2/2017). menyita uang tunai milik pribadi Andis Fahmi, karena dianggap (polisi, red) uang tersebut yang di bawanya adalah uang yang akan di gunakan sabagai uang serangan fajar (money politik, red).
“Saya sangat merasa dirugikan atas operasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang menyita seluruh uang pribadi saya, yang saya bawa bersama adik-adik saya, karna itu uang pribadi saya,” kata Andis.
Penyitaan uang tunai milik pribadinya pada saat Operasi pengamanan itu, kata Andis, terlalu berlebihan. Karena uang yang di bawahnya itu rencananya akan di gunakan untuk membayar sejumlah utangnya.
”Kalau uang itu di anggap untuk saya pakai sebagai money politik saya rasa itu terlalu berlebihan. itukan uang pribadi saya, saya ini pengusaha, uang itu rencananya akan saya pakai untuk membayar utang-utang saya. Kalau tidak percaya, saya siap membuktikan. sehingga atas kejadian ini, saya sangat merasa di rugikan,” Terangnya
Terkait permasalahan tersebut, Ketua Asosiasi Pemuda Kalukku (APK), Nanang Wahidin angkat bicara, Dia menilai operasi yang di lakukan oleh pihak kepolisian yang menyita sejumlah uang pribadi Andis Fahmi, terlalu over protektif.
Menurut hematnya, Operasi Tangkap Tangan (OTT) Money Politik itu di buktikan dengan sejumlah alat bukti yang ditemukan oleh pihak pengawas pemilu dilapangan, yang kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti.
“Andis inikan Pengusaha muda yang sukses. Jadi kalau uang yang seperti itu saya rasa sudah biasa di bawah Andis,” Ungkap Nanang.
“kami selaku warga kalukku sangat mengapresiasi atas pengaman yang di lakukan pihak kepolisian untuk menjaga penertiban pemilu. Tetapi, penyitaan sejumlah uang pribadi (Andis,red) ini terlalu berlebihan. Karena OTT yang saya ketahui, itu harus memenuhi sejumlah bukti yang di temukan pengawas dilapangan yang kemudian ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian”, Pungkas Nanang Wahidin. (is)