8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamasa, 8enam.com.-Siapa yang menyangka, Kabupaten Mamasa yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota pada umumnya, ternyata memiliki segudang potensi baik potensi wisata sampai dengan sector perkebunannya. Bahkan yang yang terbaru adalah Kabupaten Mamasa dapat menciptakan kemandirian energi hingga melakukan suplai energi ke daerah lain. Hal ini sesuai hasil riset yang di lakukan oleh DR Arizenjaya Sambokaraeng, M.Eng, tentang potensi energi terbarukan yang di miliki Bumi Kondosapata jika dikelolah dengan baik.
Arizenjaya Sambokaraeng, M.Eng tinggal di Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulbar, adalah seorang Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Sumarorong. Meskipun memiliki profesi sebagai seorang Kepala Sekolah, tidak membuat Arizenjaya terpaku dengan profesinya sebagai kepala sekolah saja. Dia terus mengambangkan hasil temuannya yang mulai dilirik sejumlah pihak akademisi dan ilmuwan diberbagai daerah.
Sebagai orang yang terus melakukan riset dan kajian dari hasil temuannya, Arizenjaya sering dicap gila, bodoh dan orang kampung oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Namun hal itu tidak membuatnya merasa minder, malah dia menganggap bahwa hal itu merupakan sesuatu yang lumrah bagi seorang Ilmuwan.
Kejadian yang ada diluar dugaan Arizenjaya, saat usai pemaparan hasil penemuannya pada pasca promosi gelar Doktornya di Jakarta, sallah seorang Rektor dari Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), Prof.Erning, yang saat itu menjadi salah satu tim penguji, yang juga memiliki pengalaman akademik 20 Tahun di Jepang . Secara mendadak mengajak Arizenjaya ke Ukrida untuk kembali menjelaskan hasil penemuannya yang baru-baru dipaparkannya.
Berselang beberapa hari, Prof.Erning kembali menghubungi Arizenjaya, yang menyatakan bahwa dia akan ke Mamasa untuk mengunjungi sejumlah sekolah SMA serta bertemu dengan Siswa SMA Sumarorong dan beberapa SMA yang ada di Mamasa, untuk digratiskan menjalani kuliah di Ukrida. Dan bukan hanya d undang secara mendadak, Arizenjaya juga di undang kembali secara mendadak untuk mengajar Pembuatan Modul Eksperimen Fisika di Ukraida, yang di ikuti oleh Beberapa akademisi, diantaranya DR.Marvi yang telah memiliki pengalaman Industri Teknologi di Jerman.
Di temui di rumah kontrakkannya, Minggu pekan lalu, Arizenjaya mengungkapkan, kalau Albert Einstein mengembangkan teori hubungan massa dan energi dengan rumus, E=MC2 maka Arizenjaya Sambokaraeng, mengembangkan teori Instrument Termodinamika E=az2 . menurutnyam pengembangan teori ini dapat menghasilkan sejumlah teori turunannya, banyak hal dapat dihasilkan jika dikemas dalam bentuk Industri Teknologi seperti, Alat Pemadam Kebakaran Hutan, Alat Jemur Otomatis, Alat Tes Pengguna Narkoba, Turbin Ulir dan lsebagainya.
“Jika Pemerintah Kabupaten Mamasa mau mengembangkan empat Energi Terbarukan yang dimiliki, maka Kabupaten Mamasa dapat menjadi daerah sumber energi terbaik di Dunia. Ada empat sumber energi di Mamasa sesuai hasil penelitian yakni, Bio Energi, Sel Surya, Energi Angin dan Hydro Power,” terang Arizenjaya.
Dia jelskan, bahwa Bio Energi dari kotoran Babi memiliki potensi energi yang besar dari pada sapi dan kerbau. 10 ekor Babi sudah menghasilkan gas yang tinggi, namun jenis kontener yang digunakan adalah bak. jangan dari drum lantaran sangat rentan mengalami kerusakan. Begitu juga dengan potensi energi angin di Mamasa, dapat menghasilkan 10-12 Mega terutama di Mambulilling dan Buntu Mussa. Kelemahan sumber energi ini tidak konsen, namun dapat dikombinasikan dengan energi Sel Surya yang mampu mencapai 5 Mega. Khusus Hydro Power (energi air red), sangat luar biasa karena tidak kurang dari 20 Mega, namun harus dibarengi dengan pemeliharaan lingkungan.
“Jika ke empat energi ini digabungkan, maka Kabupaten Mamasa akan bisa melakukan suplai energi ke daerah lain yang ada di Sulbar,” tutupnya. (Pan)
