Mateng, 8enam.com.-Untuk pertamakalinya sejak terbentuknya Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) dan untuk pertama kalinya juga sejak Terbentuknya Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) di gelar Festival Ogoh-Ogoh yang di prakarsai oleh Pemuda Hindu yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Perhimpunan Pemuda Hindu Dharma (Peradah) Kabupaten Mateng, bekerjasama denga Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mateng.
Festival yang di pusatkan di kawasan perkantoran Kota Terpadu Mandiri (KTM) Kecamatan Tobadak, di hadiri langsung oleh Bupati Mateng, H. Aras Tamauni, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar, Yakub F Solon, Kadis Pariwisata Mateng, Hj. Asmira Djamal, Perwira Penghubung, Koramil Budong-budong, PHDI Kabupaten Mateng, PHDI Kecamatan se Kabupaten Mateng, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Mateng, ketua KNPI Mateng, Asrim Arif dan ribuan masyarakat Kabupaten Mateng.
Festival ogoh-ogoh ini pertama kalinya di adakan sejak terbentuknya Kabupaten Mateng, pertama kalinya juga di adakan di Provinsi Sulbar. festival ogoh-ogoh ini merupakan rangkaian dari menyambut perayaan hari raya neyepi tahun baru saka 1939 tahun 2017, kata Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Mateng, I Wayan Purnayasa dalam sambutannya.
Ogoh-ogoh ini kata Purna, menggambarkan sifat negative manusia, alam ini. Sehingga pihaknya berharap jangan berpikiran atau berprasangka negative dengan ogoh-ogoh. Karena ini adalah simbol-simbol sifat negative yang ada pada diri manusia yang mau di hilangkan sedikit-demi sedikit sehigga pada puncak perayaan nyepi nanti bisa terlaksana dengan baik.
“Terkait dengan festival ogoh-ogoh ini, adalah wujud motivasi kami sebagai warga Negara Indonesia terkhusus warga Kabupaten Mateng dalam mendukung pembangunan yang ada di wilayah Kabupaten Mateng,” ujar Purna.
Sementara Bupati Mateng, H. Aras Tammauni memberikan apresiasi dan rasa bangganya karena kembali Kabupaten Mateng mencatatkan sejarah di Provinsi Sulbar dalam hal festival ogoh-ogoh pertama di Kabupaten Mateng dan pertama kali sejak terbentuknya Provinsi Sulbar.
Sebagai bentuk apresiasinya, pihaknya mengusulkan kepada Dinas Pariwisata Sulbar kedepan, agar festival ogoh-ogoh ini di berikan perhatian, karena ini merupakan aset wisata budaya yang perlu di lestarikan guna memajukan daerah dalam bidang pariwisata.
“Saya selaku Bupati merasa bangga kepada masyarakat Mateng khususnya masyarakat Hindu, karena apa yang dia lihat, rasakan di Bali dia bawa ke Mateng untuk di kembangkan. Dan inilah masyarakat Mateng yang selalu ingin memberikan contoh kepada masyarakat di kabupaten lain yang ada di Sulbar,” ucap H. Aras.
Kepala Dinas Priwisata Provinsi Sulbar, Yakub F Solon mengatakan, pihaknya tidak pernah menyangka kalau ada festival ogoh-ogoh di Kabupaten Mateng ini yang di prakarsai oleh DPK Peradah Mateng ini begitu ramai. Dan pihaknya merasa bangga, karena festival ogoh-ogoh ini baru pertama kalinya di adakan di Provinsi Sulbar dan di Kabupaten Mateng.
Seharusnya lanjutnya, kegiatan festival ogoh-ogoh ini di laksanakan oleh Dinas Pariwisata, tapi karena berkat kemampuan Bupati dan pra pemuda Hindu khususnya Peradah Mateng, akhirnya festival ogoh-ogoh yang pertama ini bisa terlaksana. Sehingga pihaknya merasa berhutang budi kepada Pemerintah Kabupaten Mateng dan Peradah Mateng khususnya.
“kami ingin agar festival ogoh-ogoh ini, di tahun-tahun yang akan datang, kami akan berusaha semaksimal mungkin agar festival ogoh-ogoh ini dapat di jadikan sebagai agenda kalender tahunan Provinsi Sulbar,” ungkap Yakub. (Ra)