8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Suhardi Duka (SDK, red) “Sang Petarung”, seperti itulah judul yang tertuang di sampul buku sangpenulis, Muhammad Saleh yang resmi di Launching pada jumat kemarin (06/01/2017) di Cafee Fun Jl. Tuna Kota Mamuju.
Muhammad Saleh, penulis dari buku tersebut adalah merupakan Wakil Ketua Kadin Provinsi Sulawesi Barat (sulbar), dalam bukunya dengan jumlah ketebalan 120 halaman menggambarkan berbagai pandangan dari tokoh-tokoh yang ada di Sulbar tentang seperti apa Sosok SDK ditata mereka.
Usai menggelar launching Buku yang berjudul “Suardi Duka Sang Petarung” itu, saat di konfirmasi oleh awak media kepada sang penulis buku, Muhammad Saleh menjelaskan subtansi dari isi buku tersebut.
“Dalam buku itu sebenarnya berisi tentang ungkapan beberapa tokoh-tokoh yang ada di Sulbar terkait sosok SDK di mata mereka, ” ungkap sipenulis buku, Muhammad Saleh.
Lanjut dikatakan sipenulis, dalam bukunya itu ada beberapa pejabat yang turut berkomentar tetang sosok SDK, seperti Bupati Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) H. Aras Tammauni, Bupati Kabupaten Mamuju Habsi Wahid, Ketua DPRD provinsi Sulbar dan masih ada beberapa tokoh lainnya yang juga turut serta berkomentar tentang SDK.
lebih jauh, saat di tanyai (muhammad saleh, red) awak media seperti apa dalam pandangannya sebagai penulis buku tersebut, tentang sosok SDK ? ia hanya mengatakan secara singkat bahwa Suhardi Duka atau yang sering di sapa dengan sebutan SDK itu adalah figur yang cerdas, totalitas dan memiliki Komitmen yang penuh dalam perpolitikan.
“Dengan kecerdasan, komitmen dan totalitasnya dalam perpolitikan, Sehingga SDK layak untuk disebut sebagai “Sang Petarung,” Pungkas Muhammad Saleh, yang juga mantan Staf Ahli DPR RI ini.
Sekedar di ketahui, Buku “Suhardi Duka Sang Petarung” ini, bukan satu-satunya karya tulis yang di buat Muhammad Saleh, namun sebelumnya beberapa karya tulisanya lulusan terbaik Lemhanas Pemuda 2007 yang telah terbit dan beredar di komsumsi publik. Beberapa karya tulis (buku) yang telah di terbitkan adalah The White House, Berguru ke Negeri Kanguru dan Percikan Pemikiran. (*)
