8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Makassar, 8enam.com.-Tindakan penolakan oleh RSU Labuang Baji terhadap Pasien, anak seorang Jurnalis yang tergabung dalam organisasi Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulsel, menuai sorotan dari berbagai organisasi
Mulai dari organisasi Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Sulsel, Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Sulsel dan Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulsel. Bahkan Komnas Perlindungan Anak (KPA) mengecam tindakan tersebut yang dianggap kejam dan keji dan telah menyalahi sumpah dokter sebagai profesi penunjang kesehatan Masyarakat.
Ketua IWO Sulsel, Zulkifli Thahir, mengatakan, terkait insiden yang menimpa salah seorang anggotanya.
“Insiden yang menimpa saudara kami di IWO seharusnya tidak terjadi, RSU Labuang Baji sebagai Rumah Sakit yang notabene milik Pemerintah harusnya memproritaskan pelayanan ke masyarakat, dan lebih mengedepankan sisi Kemanusiaan. Apalagi melihat seorang anak kecil umur 5 tahun yang lunglai lemas karena penyakitnya butuh segera ditangani oleh Dokter.” Geram Zulkifli, dalam keterangan persnya, Sabtu (26/8/2017).
Lanjutnya, Ini jelas menyalahi Undang Undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang disalah satu pasalnya menyatakan bahwa dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan dan dilarang menolak pasien atau meminta uang muka dari pasien.
Abang Chuleq sapaan akrab Zulkifli thahir, juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada segenap elemen masyarakat/Pers baik LMPI dan JOIN yang turut mengawal masalah ini,
“Terima kasih kepada saudara-saudara di LMPI dan JOIN atas kepeduliannya terhadap anggota kami. Kami mengapresiasi sikap dari JOIN, insha Allah semoga peristiwa ini adalah yang pertama dan terakhir terjadi, namun jika hal tersebut menimpa juga saudara di JOIN maka IWO akan menjadi garda terdepan membela dan membantu sepenuh hati,” ungkap Zulkifli Thahir.
Diketahui sebelumnya pasien bernama Ardiyansah, anak dari Rahmayadi seorang jurnalis anggota IWO Sulsel ditolak oleh RSU Labuang baji karena pasien tidak sesui Prosedural yang berlaku di RS tersebut. (Edo)
