Bolsel, 8enam.com.-Meskipun Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bolsel, H. Iskandar Kamaru-Deddy Abdul Hamid (BerKAH) sering diserang dengan berbagai isu hoax yang cenderung mengarah ke arah fitnah, serta pembusukan yang di lakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dengan menggunakan akun palsu di media sosial, dengan tujuan untuk menjatuhkan serta menurunkan elektabilitas dari paslon BerKAH di mata masyarakat bolsel justru sia-sia.
Sebab dukungan dan kecintaan masyarakat bolsel kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bolsel H. Iskandar Kamaru-Deddy Abdul Hamid terus mengalir dan tidak pernah berhenti.
Satu persatu pendukung dari paslon nomor urut 2 yang di kenal dengan jargon RISKI mulai putar haluan dan mendukung paslon nomor urut 1 H. Iskandar Kamaru-Deddy Abdul Hamid yang berjargon BerKAH.
Kampanye terbatas di Desa Tanggagah beberapa hari yang lalu, Ketua Ranting PAN Desa Tangagah Hirson Posi bersama massanya yang kurang lebih 200 orang pendukung dari paslon RISKI yang sudah memutar haluan dan menyatakan sikap mendukung paslon BerKAH. Kali ini, pernyataan sikap politik mendukung BerKAH datang dari sala satu pendukung paslon RISKI yang ada di Desa Tolondadu yang bernama Yeri Balise biasa di sapa dengan panggilan Ka Lama.
“Saya kemarin mendukung Paslon RISKI, karna janji pengukuhan tim pemenangan Paslon RISKI di desa ini tidak ada sampai skarang (cuman abis di janji saja), hari ini saya memutar haluan mendukung Paslon BerKAH,” ucap Ka Lama kepada awak media saat di konfirmasi setelah kegiatan kampanye terbatas Paslon berkah di desa tolondadu. Jum’at (6/11/2020)
Yeri Balise melihat dan menilai bahwa, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bolsel nomor urut 1 H. Iskandar Kamaru Deddy Abdul Hamid pasti menang dalam pilkada Bolsel tahun ini.
“BerKAH pasti menang dalam pilkada Bolsel tahun ini. Untuk apa memilih yang lain sedangkan kemenangan BerKAH sudah di depan mata,” kata Ka Lama sapaan akrabnya.
Ia juga tidak mempercayayi janji 10 juta per KK yang akan di berikan oleh Paslon Riski kepada masyarakat ketika mereka terpilih menjadi bupati.
“Saya tidak percaya dengan janji 10 juta tersebut, karna tidak masuk akal,” tutupnya. (2M)