Mateng, 8enam.com.-Program budidaya pisang cavendish dan sukun yang dicanangkan oleh Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin mendapat apresiasi dan dukungan dari beberapa kalangan pemuda di Mamuju Tengah (Mateng).
Ilham, salah satu pemuda di Mateng mengatakan, program menanam sukun dan pisang cavendish yang di canangkan PJ Gubernur Sulbat tersebut merupakan terobosan program yang sangat tepat untuk di terapkan kepada para petani di Sulbar. Sehingga para petani tidak terfokus hanya di salah satu komoditi sektor pertanian saja.
“Tidak ada salahnya program ini kita dukung dan harusnya kita sebagai masyarakat petani mengapresiasi terobosan program yang di buat oleh PJ Gubernur ini,” ungkap Ilham melalui pesan WhatsApp, Senin (24/6/2024).
Lanjut kata ilham, mengingat secara geografis, Provinsi Sulbar merupakan daerah Agraris yang di mana masyarakatnya hidup di lingkup pertanian. Sehingga program menanam pisang ini perlu di dukung untuk dikembangkan secara massif, agar bisa menjadi salah satu komoditi unggulan petani yang bertujuan untuk meninggkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Program ini jika di dukung secara massif dan di kembangkan secara maksimal, saya yakin akan menjadi ladang atau komoditi baru untuk para petani kita. Apalagi daerah kita ini sangat dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN), sehingga program menanam pisang ini cukup potensial di sektor ekonomi,” ujarnya.
Selain itu, ilham juga menganggap gagasan ataupun program yang di ambil PJ Gubernur Sulbar itu cukup rasional dan masuk di akal. Mengingat jabatan PJ Gubernur itu hanya beberapa bulan saja, sehingga penerapan program Pemerintah yang bersentuhan lansung dengan masyarakat dan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama adalah langkah yang sangat tepat.
“Menurut hemat saya, Sebagai PJ Gubernur itu waktunya terbatas dan karena keterbatasannya itulah ia manfaatkan untuk membuat sebuah formulasi program yang sesuai keadaan dan aktifitas masayarakat di Sulbar, khususnya di sektor pertanian yang memiliki potensi untuk di kembangkan,” pungkas pemuda berambut kribo itu. (amr)