
Mamuju, 8enam.com.-Beredarnya sejumlah postingan di Media Sosial (Medsos) yang menggambarkan kondisi nenek Safia (70) warga Kelurahan Karema (belakang tugu Ahmad Kirang) Mamuju yang terlihat terlantar dan hidup sebatangkara, menuai reaksi dari keluarga besar nenek Safia.
Masdar (47)alah seorang cucu nenek Safia bahkan berlinang air mata saat dikunjungi Dinas Sosial Kabupaten Mamuju, ia menerangkan sebenarnya nenek Safia memiliki lebih dari 80 orang cucu dan cicit yang sebagian besar siap untuk mengurusi nenek Safia.
“lewat kesempatan ini saya cuma mau sampaikan rasa keberatan keluarga besar kami sama orang yang posting di Medsos dan yang sebarkan berita, karena kami biar bukan orang kaya tapi masih mampuji urus orang tua kami, cuman nene ji ini yang memang tidak mau kalau bukan dirumahnya sendiri, biasa juga sudah dijemput dan dibawa sama cucunya yang lain, tapi malam-malam pulang sendiri lagi naik ojek,” ungkap ayah 3 anak.
Pernyataan itu dibenarkan pula oleh nenek Safia, ia bahkan dengan senang hati mengatakan sangat susah untuk meninggalkan gubug yang 30 tahun telah ditempatinya.
“Banyak kenangan disini anak, ibarat cinta, sudah jatuh cintamaka disini,” ucap Safia sambil tersenyum lebar.
Meski demikian Dinas Sosial Kabupaten Mamuju bersama Lurah Karema tetap mengunjungi nenek Safia, dengan maksud bersilaturahmi sekaligus melakukan kroscek keberadaan warganya yang terekspose dalam keadaan terbengkalai.
Lurah Karema, Rahmat Nur mengatakan tidak ingin kecolongan sehingga ia bergegas memantau kondisi objektif dilapangan
Sementara Sekretaris Dinas Sosial Mamuju, Muhammad Hasrul mengaku, meski sudah ada info awal dari keluarga soal nenek Safia yang ternyata tidak seperti yang digambarkan orang melalui medsos, namun atas inisiatif Dinas Sosial dan petunjuk Bupati Mamuju, pihaknya tetap mengunjungi rumah nenek Safia untuk bersilaturahmi sekaligus membawa sejumlah bahan pokok untuk diberikan kepada nenek Safia yang diterima baik pula oleh pihak keluarga sebagai rezeki tambahan bagi nenek Safia. (**/one)