Mamuju, 8enam.com.-Minimnya fasilitas kesehatan di sebuah desa terpencil di di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), terpaksa menggotong warga yang sakit menuju Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang berjarak kurang lebih 15 km dengan melewati jalan stapak yang terjal dan menyeberangi Sungai.
Hal ini terlihat, ketika salah seorang warga Desa Bela, Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju saat Sakit. Warga terpaksa harus bergotong royong membawa yang sakit dengan cara di tandu menggunakan kain sarung untuk sampai ke tempat pelayanan Kesehatan yang ada di Pusat Kota Kecamatan Tapalang.
“Kami berangkat dari Bela, mulai dari habis makan sahur sekitar jam 3 subuh sampai di Puskesmas Tapalang sekitar jam 4 sore,” Ungkap Rusman, Senin (12/6/2017).
Rusman berharap, Pemerintah Kabupaten Mamuju maupun Provinsi Sulbar untuk dapat memberikan perhatian khusus terhadap Desa Bela yang belum tersentuh pembangunan mulai dari akses jalan, pelayanan Kesehatan hingga alat penerangan untuk warga Desa Bela.
“Kejadian seperti ini, sebenarnya lama sekali mi begini. Tapi mau mi di apa, kita ini cuman masyarakat biasa. Muda-mudahan Pemerintah bisa kasian na perhatikan warga yang ada di Desa Bela,” Harap Rusman.
Untuk di ketahui, masyarakat Desa Bela Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat ini, sudah puluhan tahun hingga kini masih belum merasakan kelayakan akses jalan dan masih terisolir.
Kondisi wilayah yang masih terisolir dan belum adanya perhatian pemerintah terkait akses jalan dan pelayanan kesehatan, serta belum tersentuhnya alat penerangan di Desa tersebut, membuat kehidupan warga di Desa Bela sungguh sangat memprihatinkan. Ada sekitar kurang lebih 900 jiwa atau 360 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada di Desa ini, terpaksa hidup dengan mengandalkan kerjasama dan asas kemanusian. (Is)