Mamuju Utara, 8enam.com.-Memperihatinkan, warga Dusun Kusumanegara dan Dusun Parahiyangan di Desa Malei Kecamatan Pedongga, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat sejak lima bulan terendam banjir, luput dari perhatian Pemerintah.
Banjir tersebut akibat jebolnya bendungan sungai Pasangkayu di Desa Pedanda, membuat puluhan rumah dan ratusan hektar perkebunan sawit milik warga terendam banjir mulai dari ketinggian air 70 cm hingga 1,5 meter.
Akibat dari banjir tersebut, aktifitas warga di Dusun Kusumanegara dan Dusun Parahiyangan selama lima bulan terakhir tidak bisa beraktifitas normal, akibat kebun milik warga terendam banjir.
Parahnya lagi, walau sudah dilanda banjir selama lima bulan secara pasang surut, warga di dua dusun di Desa Malei ini justru luput dari Perhatian Pemerintah.
Mardiana warga Dusun Kusumanegara mengaku, walau kondisi saat ini air banjir luapan sungai Pasangkayu sudah masuk kedalam rumah, namun dirinya masih enggan mengungsi.
“Banjir sudah lima bulan terjadi, kadang surut dua hari banjir lagi, namun belum ada perhatian dari pemerintah,” Tutur Mardiana.
Sementara Majid Kepala Desa Malei yang dikonfirmasi mengaku, akibat banjir yang terjadi sejak lima bulan terakhir telah merendam dua Dusun di Desa Malei, namun sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi.
“Akibat dari tingginya air banjir kiriman dari wilayah Lalundu Sulawesi Tengah, aktifitas warga yang mayoritas petani lumpuh,” Terang Majid Kades Malei. (Joni)