Mateng, 8enam.com.-Fungsi Partai Politik (Parpol) adalah sebagai sarana rekruitmen politik untuk mencari calon-calon pemimpin bangsa disegala tingkatan (Political Recruitment), Sebagaimana diatur dalam undang-undang politik.
“Dengan demikian, Partai Politik berkewajiban mencari dan sekaligus menyediakan calon pemimpin yang berkualitas dalam sebuah mekanisme politik. Karena Partai Politik memiliki sarana dan sistem seleksi rekrutmen keanggotaan yang difasilitasi oleh UU. Maka Partai Politik esensinya melahirkan calon pemimpin yang berkarakter,” ujar Ketua Umum DPD PKS Mateng, Abdul Wahab saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (28/2/2018).
Sejalan dengan itu kata Abdul Wahab, fungsi parpol adalah melakukan pendidikan politik terhadap rakyat, sekaligus pengkaderan yang efektif, tujuannya sama yaitu, untuk menghasilkan kader-kader calon pemimpin yg hebat untuk regenaerasi jabatan politik.
Dia katakan, jika dilihat dari sikap beberapa partai, hampir semua sudah berwacana dan menentukan sikap dalam memposisikan sebagai calon nomor dua di negeri ini, sementara sejatinya demokrasi adalah melahirkan pemimpin dari masa ke masa dengan prinsip yang lebih baik,
“Karena itu, sebagai generasi yang tumbuh dari daerah, sangat miris melihat Partai Politik hari ini yang tidak menghadirkan Kepemimpinan Nasional pada ajang kontestasi pilres 2019,” terangnya.
“Jari ini tentu saja Rakyat merdeka menentukan pilihan. Karena itu kita berharap Partai Politik menyuguhkan calon-calon pemimpin alternatif sebagai perwujudan dalam menata arah baru yang tidak kalah hebatnya dengan petahana dalam segala level kepemimpinan, lebih khusus Pilpres 2019 nanti dan Pemilukada serentak 2018,” tambahnya.
Menurutnya, Demokrasi ini harus di rawat, bahwa ada rivalitas, pro dan kontra, apresiasi, saran dan kritik. semua itu adalah proses pendewasaan dalam berdemokrasi dewasa ini.
Akhirnya kata Abdul Wahab menambahkan, mewakili regenerasi Jaman Now bahwa, demokrasi itu selalu ada dan akan terus hidup sebag ai bentuk kecintaan kepada NKRI, sejatinya sejarah ini akan tetap berulang walaupun pelaku dan objek sejarah tidak selalu sama.
“Kami kecewa sebagai anak generasi bangsa kepada partai politik yang tidak amanah menjalankan fungsi Parpol sebagaiamana yang di amanat kan dalam UUD secara khusus dalam hal menciptakan Pemimpin masa depan,” pungkasnya. (Ra)