8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mateng, 8enam.com.-Kampanye dialogis Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulbar nomor urut 2 Salim-Hasan, di Desa Sinabatta, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), di hadiri ratusan massa pendukungnya.
Kedatangan Cawagub Sulbar nomr urut 2, Hasanuddin Mas’ud di damping istrinya, Ketua Tim pemenangan Kabupaten Mateng, Hj. Astuti Indriani, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mateng Anwar Laumma, Nining Kasdawiyah dan tim pemenangan Salim-Hasan di Desa Sinabatta tersebut sekaligus meresmikan sekolah TK.
Dalam orasi politiknya, Hasanuddin Mas’ud mengatakan, ada tiga pasang calon Gubernur Sulbar, pertanyaannya kemudian, calon yang mana yang akan dipilih. Tidak boleh lagi dalam pemilihan Gubernur ini ada bahasa, siapa saja yang datang, itu yang di pilih. Kenapa tidak boleh seperti itu, karena Gubernur 2017/2022 sangat menentukan wajah Sulbar kedepan, mau kearah mana pembangunan Sulbar kedepan.
Dia katakan, tahun 2016 ini pemerintah RI sudah menanda tanganni akta perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Jadi di tahun 2017 nanti, banyak bangsa lain yang masuk ke Indonesia termasuk di Sulbar. Sehingga yang bersaing nanti bukan hanya bangsa Indonesia saja, tapi banyak bangsa luar ikut bersaing, yang memiliki modal, skill, dan sekolah yang tinggi.
pihaknya khawatir, kalau pemerintah tidak tanggap dengan perubahan-perubahan yang begitu derastis di tahun 2017, tidak menutup kemungkinan, masyarakat Sulbar termasuk Mateng akan jadi penonton di kampungnya sendiri.
“Tantangan besar kedepan, bila nanti pemimpin Sulbar hanya berpikir secara local saja, bagaiman kemajuan enam Kabupaten saja, tetapi kedepan, pemimpin Sulbar harus memiliki wawasan, pandangan, jangkauan yang bisa membawa masyarakat Sulbar keluar dari kemiskinan dan keterbelakangan, ” terang Hasanuddin.
Di hadapan ratusan massa pendukungnya, Hasanuddin Mas’ud katakan, jika pasangan Salim S Mengga yang berlatar belakang seorang Jendral dan manta Anggota DPR RI dua priode dengan Hasanuddin Mas’ud yang berlatar berlatar belakang pengusaha, di singkat dengan Jendral dan Pengusaha (Jepa) jadi Gubernur Sulbar, insya Allah akan bisa membawa masyarakat Sulbar keluar dari jurang kemiskinan dan keterbelakangan.
Dia berharap, Jangan ada lagi bahasa yang mengatakan bahwa sembarang mi saja yang jadi Gubernur. itu tidak boleh, karena pemimpin Sulbar yang akan menentukan nasib Sulbar kedepan. (RA)
