Mateng, 8enam.com.-Dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen. Pol. Syafruddin di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Bupati Mateng, H. Ras Tammauni paparkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang di miliki oleh Kabupaten Mateng, kabupaten ke Enam di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Kedatangan Wakapolri ke Kabupaten Mateng, Selasa (27/6/2017) di dampingi oleh Gubernur Sulbar, H. Ali Baal Masdar, Mantan Gubernur Sulbar, H. Anwar Adnan Saleh, Kapolda Sulbar, Brigjen. Pol. Nandang, Danrem 142 Tatag Mamuju, Dandim 1418 Mamuju, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes. Pol. Andri Wibowo, Kapolres Mamuju.
Kegiatan Kunker Wakapolri di pusatkan di kediaman pribadi Bupati Mateng di sambut dan dihadiri oleh Bupati Mateng, H. Aras Tammauni, Wakil Bupati Mateng, H. Muh. Amin Jasa, Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Mateng, Askary, Ketua DPRD Mateng, H. Arsal Aras, Wakil Ketua DPRD Mateng, H. Hasanuddin. S, Bupati Kabupaten Mamuju Utara, H. Agus Ambo Djiwa, Bupati Mamuju, H. Habsi Wahid, Wakil Bupati Mamuju, H. Irwan SP Pababari, Bupati Majene, Bupati Kabupaten Polman, H. Andi Ibrahim Masdar, Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi, Kepala OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Mateng dan Provinsi, Camat, Kepala Desa, tokoh agama, Masyarakat dan tokoh pemuda.
Dalam sambutannya, H. Aras sampaikan bahwa, kedatangan Wakapolri ke Kabupaten Mateng ini bukan membawa angin segar lagi, tapi Wakapolri sudah mengirim angin segar ke Kabupaten Mateng, baru dia (Wakapolri red) datang. Artinya Wakapolri sudah mendatangkan bantuan pertanian melalui Menteri Pertanian ke Kabupaten Mateng, makanya angin segar itu sudah datang duluan baru Wakapolri datang.
H. Aras juga sampaikan, luas wilayah Kabupaten Mateng, 3.014 km bujur sangkar yang terdiri dari Lima Kecamatan, 54 Desa dan Dua UPT. Dan program utama yang menjadi skala prioritas setelah pihaknya di lantik menjadi Bupati, yakni peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan, karena hal tersebut menyangkut kepentingan masyarakat.
“Sumber Daya Alam (SDA) yang belum di kelola di Kabupaten Mateng, ada tambang emas, tambang biji besi, uranium, tembaga. Sementara di sektor pertanian yang di kelola oleh masyarakat kami terutama, perkebunan, kakao, pisang dan jagung. Kalau sector perkebunan khususnya Kelapa Sawit, income perkapita masyarakat sangat menjanjikan kedepan,” ujarnya.
Sebagai daerah baru, dia juga sampaikan bahwa dalam proses pembangunan lebih banyak di lakukan dengan cara swadaya. Hal ini di lakukan selain mengingat anggaran yang masih sangat minim, ini juga demi kepentingan masyarakat Mateng khususnya. Dengan harapan Gubernur Sulbar bisa memberikan perhatian khusus untuk Kabupaten Mateng.
Selain itu, dia juga sampaikan bahwa persoalan keamanan, Kabupaten Mateng sangatlah aman. Terbukti mulai daeri Pemilihan Presiden, Bupati dan Gubernur, tidak ada masalah semua berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sehingga pihaknya menyampaikan, seandainya Indonesia mencontoh Kabupaten Mateng khusus masalah keamanan, maka negeri ini akan aman semua.
Sementara Gubernur Sulbar, H. Ali Baal Masdar mengatakan, lebih baik memimpin daerah baru daripada melanjutkan dan memelihara yang sudah ada. Karena kalau daerah baru, ada sis enakanya, artinya berbuat dan merencanakan pembangunan yang lebih baik. kalau melanjutkan dan memelihara yang sudah ada itu yang agak sulit.
“Tentu infrastruktur dasar masih sangat di butuhkan di Kabupaten Mateng, khususnya sarana perkantoran. Insya Allah kami bantu percepatan pembangunannya,” pungkasnya.
Sedangkan Wakapolri, Komjen. Pol. Syafruddin menutur, seperti yang di sampaikan oleh Bupati Mateng bahwa Menteri pertanian telah memberikan bantuan yang kalau di uangkan sekitar Rp 150 milyar. Seperti mesin hand tractor, bibit, pupuk yang akan terealisasi dalam waktu satu bulan kedepan.
Dia juga sampaikan, secara khusus Mateng dan Sulbar secara umum telah menjadikan miniatur Indonesia yang cukup aman dari aspek stabilitas keamanan, ekonomi, idiologi politik dan cultur budaya cukup stabil yang di tandai dengan konstalasi politik pemilihan gubernur dan pemilihan bupati walikota di seluruh Indonesia dan di Sulbar perpecahan politik dan perbedaan pendapat tidak terlalu lama sudah selesai. Dan itulah yang menjadi kebanggaan pihaknya sebagai putra asli Sulbar.
“Saya hadir di Kabupaten Mateng bukan memakai jabatan sebagai Wakapolri, saya mengenakan seragam karena masih dalam siaga satu pengamanan arus mudik dan arus balik lebaran. Namun demikian saya hadir di sini di undang sebagai tokoh Sulbar oleh Pak Bupati, dan beliau datang sendiri ke kantor saya di Mabes Polri mengundang saya,” pungkasnya. (Ra)