8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mateng, 8enam.com.-Bupati Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), H. Aras Tammauni memberikan warning kepada kelompok tani yang menerima bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Karna pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, jadi kepercayaan pemerintah jangan disalah gunakan atau siasiaka.
Bupati Mateng H. Aras Tammauni katakan, Alat pertanian yang ada di Kabupaten Mateng sudah dapat dikategorikan sebagai alat pertanian modern, yang mempermudah masyarakat dalam menggarap lahan pertanian khususnya dibidang Padi, Jangung dan Kedelai (Pajalele)
Lanjutnya, Alat pertanian yang diberikan oleh pemerintah pusat, sudah diserahkan kepada beberapa kelompok tani dan penyuluh pertanian lapangan, untuk dikelolah sehingga dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan income Perkapita masyarakat Mateng khususnya dibidang pertanian.
“Banyaknya bantuan yang kita terima dari kementrian pertanian, perlu kehati-hatian dalam mengelola bantuan tersebut, karna pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, jadi kepercayaan pemerintah kepada kita jangan kita salah gunakan atau siasiakan,” terang H. Aras saat Sosialisasi dan Evaluasi Budidaya Tanaman Kedelai Kegiatan Upsus Pajale APBNP Th. Anggaran 2017 Di pendopo, Kamis (23/11/2017).
Dia sampaikan, dirinya merasa bangga dan mengajak masyarakat untuk berterimah kasih kepada pemerintah pusat karena adanya perhatian turun kedaerah daerah, terutama didaerah Kabupaten Mateng ini. Dan masyarakat Kabupaten Mateng sudah merasakan bantuan dari pemerintah tersebut.
“Kami telah melaukan banyak kerja sama dari pihak TNI, Kejaksaan, BPKP, supaya tidak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan, kita dapat bantuan untuk meminimalisir bantuan tersebut. Kita harus memanfaatkan dengan baik bantuan yang diberikan sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi,” Kunci Aras
Sementara Kadis Pertanian Mateng, Ruslam Lazim menyampaikan, Bantuan yang diberikan untuk tanaman kedelai seluas 2.500 Hektar, dan dibantuh sepenuhnya oleh Kementrian Pertanian mulai dari Benih, Pupuk, Insteksisida dan Lainnya.
Dikatakanya, Dinas pertanian Mateng ditargetkan 2.500 hektar tanaman kedelai, sementara lahan yang tersedia jika mengacu pada CPCL Jagung, kurang lebih 15.000 Hektar.
“Tanaman kedelai ini bisa kita tumpang sarikan dan diintekrasikan dengan tanaman jagung sehingga kita tidak perlu lagi membuka lahan baru untuk tanaman kedelai ini,” ungkapnya.
“Bantuan kita dapat dari kementrian harus kita mampaatkan sebaik mungkin, banyak lahan-lahan tidur didaerah kita, seperti pekarangan rumah bisa dijadikan sebagai lahan untuk tanaman kedelai,” tambahnya.
Untuk di ketahui, hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Mateng, H. Aras Tammauni, Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Mateng, H. Askary, Perwira Penghubung TNI Mateng, Ditjen TP Pertanian RI, Danramil Budong-budong, Babinsa dan Kadis Pertanian, Mahasiswa Unasman, Kelompok Tani dan Masyarakat. (Ysn Hms/Ra)
