
Mamuju, 8enam.com.-Sangat disayangkan, Humas Pemprov Sulbar sebagai pengakomodir bertugas menjadikan Media sebagai mitra kerja terkait kegiatan- kegiatan yang dilakukan Gubernur Sulbar dan jajarannya. Namun hal itu tidak berjalan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya (Tupoksi).
Bahkan Humas Pemprop Sulbar terkesan membedakan-bedakan antara media Cetak Harian dan Online, padahal semua punya andil ikut membangun daerah melalui karya jurnalistiknya serta punya pembaca masing-masinga.
Salah satu wartawan senior, Hasjaya, menilai kinerja Humas Pemprov Sulbar harus transparan dalam mengakomodir media, jika tidak akan menjadi bumerang buat Humas Pemprov Sulbar.
“Media sebagai jembatan atau lidah antara masyarakat dan pemerintahan, jika hal ini tidak bisa diakomodir pihak Pemprov Sulbar, akan menjadi bumerang sendiri buat dia,” ucap Hasjaya.
Hasjaya juga menilai pengelolaan media di Humas Pemrov Sulbar harus mengutamakan rekan-rekan media setempat, jika hal itu tak ditanggapi berarti janji Ali Baal Masdar (ABM) akan memperhatikan media tidak sesuai janji-janji waktu dia kampanye.
Dia menambahkan bahwa, ABM perlu memperhatikan media dan wartawan jangan hanya media atau wartawan tertentu, jangan ada anak emas dan ada dianak tirikan.
“Pemerintahan ABM harus membuka akses melalui Humas Pemprov Sulbar, kepada rekan-rekan awak media dan perlu kami sampai untuk Media Center itu tempat wartawan untuk mengakses berita, bukan untuk pegawai protokoler Humas,” terangnya.
Tambahnya lagi, “Jangan membuat jarak atau mau membuat polemik sama rekan-rekan wartawan , Humas harus berpikir cerdas dong,” tutup Jaya. (edo)