Mamuju Utara, 8enam.com.-Permantap prosedur dan mekanisme kerjasama sekaligus membahas soal suplay bahan baku industri pabrik sawit yang direncanakan akan beroperasi jumat (5/5/2017), PT. Toscano Indah Pratama (TIP) terus menggalakkan dialogg dengan para suplayer dan petani sawit di Kabupaten Mamuju Utara (Matra).
Dialog yang di gelar di lokasi pabrik PT. Toscano Indah Pratama di kecamatan Bambalamotu, di hadiri langsung oleh Direktur PT. Toscano Indah Pratama, Hj. Wahida Laomo, SH,M.Si dan puluhan petani sawit Matra dan Mamuju Tengah (Mateng).
Direktur PT. Toscano Indah Pratama, Hj. Wahida Laomo menyatakan, Perusahaan yang dirintis sejak tahun 2011 lalu, bulan ini sudah siap untuk dioperasikan. Untuk mendukung bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS), tentunya sangat bergantung pada petani sawit di Kabupaten Matra, karena menurutnya perusahan ini murni pabrik dan tidak memiliki kebun inti seperti perusahaan sawit lainnya yang ada di Matra.
“Pabrik rencananya sudah kita lakukan pemanasan mesin yang dimulai jumat (5/5) ini sehingga sudah dibutuhkan suplay bahan baku berupa TBS dari petani sawit sekaligus membahas langkah-langkah kerjasama saling menguntungkan kedua belah pihak,” jelas pengusaha wanita asal Sidrap ini.
Tak hanya itu, Wanita yang dikenal bicara apa adanya ini, juga membeberkan hadirnya perusaan ini di Matra. Selain memberdayakan warga lokal sebagai karyawan di perusahaan, buah sawit milik petani sawit akan di beli secara layak dan patut sebagaimana harga yang ditetapkan pemerintah. Bahkan kata dia, agar petani Matra tidak ketinggalan informasi soal harga, perusahaan akan meng-update setiap hari harga TBS kepada petani.
“iya kita akan sampaikan setiap hari informasi harga sawit kepada petani karena ini sangat penting sebagai bentuk transparansi, petani sangat perlu informasi soal harga yang selama ini perusahaan lain tidak lakukan,” Bebernya.
Dan yang paling menarik lagi, dalam dialog dengan petani beberpa waktu lalu, juga membahas soal proses dan hasil penyortiran buah, hasil sortir tersebut tentunya akan melahirkan klasifikasi buah, baik dan tidak baik. Buah tidak baik ini tentu sangat merugikan petani sawit lantaran buahnya tidak memiliki harga. Namun PT. Toscano Indah Pratama justru bertekat akan tetap memberikan harga agar petani sawit tidak merugi.
“Selama ini buah mengkal dan busuk milik petani kan tidak di hargai, tetapi kita akan tetap memberikan harga sebagai bentuk penghargaan kita kepada petani asalkan kita sepakat saling menguntungkan,” ungkapnya.
Terkait dengan informasi yang berkembang di luar, bahwa pihak perusahaan PT Toscano Indah Pratama akan melakukan pembelian sawit milik petani seharga Rp 3 juta perpohon, Wahida menampik informasi tersebut dan mengatakan bahwa informasi itu tidak benar. Pihaknya tidak pernah sekalipun mengeluarkan informasi itu, Jika informasi itu ada kata dia, berarti ada pihak-pihak yang memang sengaja tidak ingin tersaingi serta tidak berani bersaing secara sehat.
“Intinya kami hadir dari pihak perusahaan tidak pernah mengeluarkan statemen seperti itu,” Tampiknya.
Selain akan memberikan harga untuk buah sawit yang mengkal dan busuk, pihak PT Toscano Indah Pratama juga menghimbau suplayer dan petani sawit agar taat membayar pajak, karena pajak sudah merupakan kewajiban kepada negara. Bahkan perusahaan siap memberikan kemudahan bagi petani sawit dengan menempatkan orang pajak di perusahaan untuk selalu siap memberikan pelayanan prima. (Joni)